Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemerintahan Sementara, Protokol VIII

Pemerintahan Sementara, Protokol VIII


Kembali kami lanjutkan pembahasan isi dari The Protocol of Zion. Sebuah kitab yang dibuat oleh Rothschild (Jerman) yang tergabung dalam sekte satanic bernama Bavarian Illuminati dengan pondasi ajaran Freemason. Rothschild membuat protkoler untuk dapat menuntun kelompoknya dari masa ke masa dengan tujuan menggenggam dunia. Perlu diingat bahwa Yahudi yang dimaksud dalam The Protocol of Zion bukanlah Yahudi ber Tuhan Yahweh, yang berpanutan pada kitab Tanakh yang dihimpun dari Taurat, Nevi’im dan Ketubim. Yahudi yang asli percaya dan menjunjung nilai-nilai ke Tuhanan. Dan sejatinya mereka memahami niai-nilai kemanusiaan dan bisa hidup berdampingan dengan agama lain. Yahudi yang diklaim Rothschild dalam The protocol of Zion adalah Yahudi Palsu, yahudi tak bertuhan, musuh umat beragama yang berulang kali diperingatkan dalam kitab suci Al-Qur’an. Berikut pembahasan Protokol VIII Pemerintahan Sementara.

1. Kita harus mempersenjatai diri kita dengan semua senjata yang musuh-musuh kita mungkin gunakan untuk melawan kita. Kita harus cari dalam corak pengalaman yang paling baik, serta batas-batas yang rumit dalam kamus hukum, pembenaran atas kasus kasus dimana kita harus menetapkan keputusan yang sangat berani dan tidak adil di luar lazimnya. Karena, penting bahwa resolusi-resolusi ini harus dibuat dengan jelas sehingga akan tampak sebagai prinsip-prinsip moral yang paling mulia yang tercantum dalam bentuk hukum.Bicara senjata yang dimaksud tentulah bukan senjata dalam ati harfiah seperti pedang, bedil, atau alutsista lainnya. Senjata yang dimaksud adalah idealisme / sebuah paham / falsafah yang dinilai baik, namun sebenarnya banyak celah untuk merusak mental dan sikap manusia serta menjauhkannya dari ajaran Ilahiah. Paham tersebut dibuat tampak mulia dan mewakili kemanusiaan. Dua fasafah yang sudah terjangkit dimasyarakat kita adalah Demokrasi dan HAM. Demokrasi dan HAM seolah menjadi idealisme yang mewakili masyarakat. Didalam kedua paham tersebut kata “Kebebasan” yang telah dianggap sebagai jargon perjuangan rakyat. Disisi lain nilai Kebebasan dibelokan menjadi jargon untuk melepaskan manusia dari aturan ilahiah dan kemanusiaan yang sebenarnya.

Dengan dalih kedua falsafah tersebut, penerapan hukum yang berbelit-belit, serba abu abu, kotor dan tidak adil, pornografi, budaya seks bebas, legalitas LGBT, peredaran miras kian marak dan semakin tak bisa diberantas. Demokrasi itu penuh dengan jargon kemerdekaan dan kebebasan berbicara, dan setiap orang dapat berbuat sesuka hatinya (tanpa aturan). Kebebasan yang berlebihan itulah yang justru membawa bencana bagi negara dan warganya, karena kebebasan yang demikian itu akan melahirkan anarki dan dari anarkilah tirani tercipta. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa falsafah Demokrasi dan turunannya lah yang telah merangsang dan menyebabkan terciptanya tirani. Demokrasi yang dijadikan falsafah untuk melawan permerintahan Zhalim (New World Order / NWO), justru dijadikan senjata oleh elite global untuk merealisasikan NWO.


Dewan kita harus melingkungi dirinya dengan kekuatan kekuatan peradaban yang dengannya ia harus bekerja. Ia akan melingkungi dirinya dengan para wartawan, pelaku hukum, administrator, diplomat, dan akhirnya orang-orang yang dipersiapkan melalui pendidikan super khusus di sekolah-sekolah khusus kita. Orang-orang ini akan memiliki pengetahuan mengenai seluruh rahasia struktur sosial. Mereka akan mengetahui semua bahasa yang dapat disusun dengan huruf dan kata-katapolitik. Mereka akan dikenalkan dengan seluruh dasar tabiat manusia, dengan semua kunci nada jiwa yang harus mereka mainkan nantinya. Nada-nada ini adalah pola pikir orang-orang non Yahudi, kelemahan mereka, perbuatan-perbuatan jahat dan sifat-sifat ke khas-san dari setiap golongan dan kondisi-kondisinya. Tak perlu disampaikan lagi bahwa para pembantu kekuasaan yang berbakat tersebut, yang saya maksudkan tadi, akan diambil bukan dari kalangan goyim yang biasa melakukan pekerjaan administratif mereka tanpa mau ambil pusing mengenai apa tujuannya, dan tidak pernah memikirkan mengapa hal tersebut perlu dilakukan. Para administrator dari kalangan Goyim (Non Yahudi) menandatangani surat-surat tanpa membacanya dan mereka bekerja karena kepentingan diri mereka sendiri atau karena ambisi.

Meraih posisi penting di negara-negara besar di dunia menjadi salah satu agenda mereka yang telah terealisasi. Negeri Paman Sam (AS) adalah salah satu negara besar yang menjadi target genggaman mereka karena penduduk nya yang mayoritas beragama Kristen (Protokol IV dan VI ). Negara yang seharusnya menjadi negara yang religius kini sangat jauh budaya nya nilai-nilai ke Tuhanan. Para publik figur dari mulai orang pemerintahan hingga artist, mereka didik menjadi idola masyarakat dunia, dan merusak mereka secara tidak langsung dengan budaya menyimpang.

Semenjak penembakan JFK, kursi utama pemerintahan mereka telah mereka duduki. Nama-nama presiden AS seperti Richard Nixon, George Bush (senior dan junior), Bill Clinton, Barack Obama hingga Donald Trump adalah contoh orang-orang mereka, dididik secara khusus dengan paham Bavarian Illuminati, ber konspirasi dan mengetahui secara detail arah dan tujuan mereka untuk merealisasikan NWO. Mereka paham betul ilmu mempengaruhi manusia secara masif untuk mendukung mereka, mengalihkan isu, menebar fitnah, mencari celah untuk menjebak orang-orang non mereka dan menyibukan mereka dengan urusan materi dan menjadi tidak sensitif dengan hal-hal yang bersifat kemanusiaan. (Protokol IV).

2. Kita akan melingkungi pemerintah kita dengan para ekonom dari seluruh dunia. Itulah alasannya mengapa ilmu-ilmu ekonomi menjadi subjek prinsip dari ajaran yang diberikan kepada orang-orang Yahudi. Disekeliling kuta juga akan ada seluruh konstalasi para Bankir, industriawan, kaum kapitalis dan yang paling utama para miliader, karena pada hakikatnya semua hal diselesaikan oleh siapa figur-figur di belakangnya

Strategi menguasai teritori dengan perang adalah tekhnik lama yang sudah usang dan tidak lagi pernah mereka pakai. Menguasai negara dengan mengendalikan ekonomi negara itu dinilai lebih elegant namun sejatinya lebih menyiksa. Triger (Pemicu) kekacauan sebuah negara ada ditangan mereka. Penerapan uang kertas, uang elektronik, kartu kredit, bunga pinjaman, FRR sistem menjadi Alutsista mereka untuk memborbardir dan menyiksa masyarakat. Batas Si Kaya dan Si Miskin semakin terlihat. Kefakiran yang melahirkan tindakan kafir berhasil mereka tumbuhkan secara natural. Para miliader mereka cetak untuk terus mereka bisa kendalikan semaunya.

3.Untuk sementara waktu hingga tidak ada lagi resiko dalam mempercayakan pos-pos tanggung jawab di dalam negara kita kepada saudara-saudara Yahudi kita, kita akan memberika pos-pos tersebut kepada orang-orang masa lalu yang reputasinya sedemikian rupa hinga di antara mereka dan masyarakat terdapat sebuah jurang yang besar. Orang-orang yang tidak patuh kepada petunjuk kita, harus menghadapi dakwaan kriminal atau menghilang. Ini agar mereka tetap mempertahankan kepentingan kita hingga nafas mereka yag terkakhir.Sebelum akhirnya mereka bersatu dan merealisasikan cita-cita mereka (NWO), tiap negara besar dan yang berpotensi besar mereka kendalikan lewat orang-orang penting (pemegang kekuasaan) yang mewakili mereka. Drama perseteruan antar negara menjadi bumbu untuk mehilangkan benang merah antar mereka, contoh AS dan Rusia, bisa dibaratkan sebagai koin dengan 2 sisi. Punya kepentingan yang sebenarnya sama diberbagai bidang. Orang-orang yang bertaubat, telah menyadari kekeliruannya dan hendak keluar dari lingkaran komunitas setan tersebut, akan dihancurkan karirnya, dirusak imagenya, mereka bunuh dengan dalih bunuh diri / over dosis dan akhir hayat tragis lainya. Sebagai contoh misteri kematian Michael Jackson, Heat Ledger, Whitney Houston dan masih banyak lagi



Buka juga :
Sajian Bagus
Sajian Bagus Sajian Bagus adalah blog yang menyajikan postingan yang bagus supaya dapat berguna dan bermanfa'at bagi yang membacanya. Silahkan kunjungi terus situs ini, dan bagikan jika dirasa bermanfaat agar orang lain mengetahuinya. Sebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.

Post a Comment for "Pemerintahan Sementara, Protokol VIII"