Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Materialisme Menggantikan Agama, Protokol IV

Materialisme Menggantikan Agama, PROTOKOL IV

Judul diatas merupakan lanjutan dari pembahas kami mengenai kitab tuntunan elite global. The protocol of Zion adalah kitab yang kami maksudkan, yakni sebuah buku peninggalan seorang Jerman bernama Mayer Amschel Bauer atau lebih dikenal dengan Rothschild yang bocor pada tahun 1921, dan di translate kedalam bahasa inggris oleh seorang wartawan inggris dengan judul tersebut. Siapa Rothschild? Bagi anda yang belum tau silahkan tengok rangkuman awalnya di artikel Rothschild, Penerus Jurus Membangkrutkan Negara. So,langsung saja inilah pembahasan dari Protokol IV.


Materialisme Menggantikan Agama

Kisah perseteruan antara Nabi Ibrahim AS dengan Raja Namrud, Nabi Musa AS dengan Firaun, Nabi Muhammad SAW dengan Abu jahal, telah memberikan salah satu kesimpulan yang cukup terang, bahwa musuh umat ber Tuhan adalah umat yang tidak bertuhan, yakni umat yang membenci Tuhan atau bahkan bekerhendak menggantikan peran Tuhan. Inilah yang disebut di dalam kitab suci bahwa sesungguhnya “Iblis/ Syaitan itu adalah musuh yang nyata”. Mereka real, dan mereka sungguh-sungguh memerangi umat beragama agar terjerumus sesuai dengan janji Iblis kepada Allah.



Mereka terus mencari titik lemah manusia, dan dalam Al- Quran di terangkan bahwa Harta, Tahta dan Wanita merupakan ujian yang mampu memalingkan manusia dari Nya. Maka dari itu materialisme menjadi salah satu senjata ampuh mereka dalam merusak umat ber agama. So, apakah benar-benar telah terjadi materialisme menggantikan agama?

Gerakan ‘ Free Masonry’ akan melaksanakan tujuan-tujuan kita ini, dan sebagai penghalang bagi siapa saja yang akan membongkar program kita.

Gerakan ‘Free Masonry’ akan mampu menghapus keyakinan ber Tuhan di tengah masyarakat Kristen, dan diganti dengan teori matematika dan teori relativitas.

Bagi anda yang ingin mengetahui asal mula lahirnya gerakan Free Mason, silahkan baca artikel Perjalanan Knights Templar. Free Mason adalah aliran Templar yang telah berubah kemasan, dan beradaptasi di era sekarang. Visi mereka adalah menguasai dan mengendalikan negara-negara di dunia. Ada pun misi yang mereka lakukan banyak sekali, yang di antaranya adalah sbb :
Menduduki jabatan penting, hingga menjadi pemimpin di suatu Negara
Memberi hutang kepada tiap negara, dengan sistem perbankan yang justru akan menggulung hutang tersebut, hingga negara yang ingin diduduki menyerahkan kendali ekonomi pada mereka.
Melemahkan nilai-nilai ke Tuhanan pada penduduk di setiap negara, sehingga mudah di pengaruhi, dan di jadikan alat untuk memicu ke kacauan suatu negara dengan metode 7F (Fund, Food, Film, Fashion, Friction, Freedom, Faith)
Mengatur meletusnya peperangan antar negara-negera di dunia, sebagai bagian dari bisnis penjualan senjata sekaligus memuluskan program depopulasi manusia.
Dan masih banyak lagi, dan secara sistematik telah masuk dalam kehidupan kita.

Cara mereka dalam memisahkan nilai-nilai ke Tuhanan dari hati manusia terbilang cukup halus, dan sebagian dari kita tidak mampu melihat dan merasakannya. Salah satu manufer terbaik mereka adalah dengan membuat dan menyebarkan teori evolusi dan sains modern lewat jalur pendidikan yang diaggap kredible. Kedua hal tersebut secara jelas bertentangan dengan apa yang di terang kan dalam kitab suci umat beragama. Namun ironisnya, justru telah diyakini melebihi apa yang kitab suci ajarkan. Secara tidak sadar teori evolusi dan sains modern akan menanamkan Absurbditas mengenai keberadaan Tuhan sebagai sesembahan manusia.



Kristen dulu menjadi target mereka, namun saat ini semua agama telah menjadi target mereka. Mereka merusak hakekat identitas agama yang sesungguhnya lewat propaganda isu-isu teroris dan konflik antar agama yang mereka ciptakan. Tujuannya agar agama memiliki identitas negatif, yakni sebagai penyebab kekacauan, peperangan dan penyebab terjadinya pertumpahan darah antar manusia, sehinggah efek apatis terhadap agama menjamur di muka bumi.


Kapitalisme & Liberalisme

Kita harus berani mengarahkan orang-orang Kristen agar pikirannya hanya ke arah persaingan ekonomi dan industri. Situasi seperti itu diupayakan semakin tajam, agar terwujud masyarakat yang individualistis. Sehingga mereka akan apatis terhadap perjalanan politik, agama dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Mereka hanya mengurus tenaga dan memeras otak demi mendapatkan harta. Dengan demikian mereka bergelimang dengan kehidupan materialisme dan mengabaikan ajaran-ajaran agama.



Peyebaran paham Kapitalis adalah wujud nyata dari usaha mereka dalam mewujud kan masyarakat yang bersifat individualis dan hanya berfokus terhadap pencarian materi dalam hidup. Paham ini akan memecah belah persatuan umat beragama dalam melawan mereka, sekaligus menjadi senjata untuk menjauhkan Tuhan dari hati manusia yang sebagian besarnya menjadi lupa jika sudah bergelimangan harta. Masyarakat akan menjadi tidak peduli, tidak memikirkan perihal agama, politik, nilai dan norma, serta masa depan negara mereka sendiri.

Sifat angkuh, sombong dan serentetan dampak sifat buruk turunannya akan membudaya dan kesenjangan sosial semakin nyata. Sehingga ketegangan mudah di picu dalam tiap kesempatan untuk membuat kekacauan di manapun yang mereka inginkan.

“Paham Liberal harus kita sebarkan ke seluruh dunia agar pengertian mengenai arti kebebasan (liberal) itu benar-benar menimbulkan dis-integrasi dan menghancurkan masyarakat non-Yahudi. Maka industri harus dilandaskan atas dasar yang bersifat spekulatif.”

Paham Liberal adalah paham yang menjadikan kebebasan dan persamaan hak sebagai nilai utama dalam segala bidang. Liberalisme identik dengan kebebasan berpikir dan berpendapat bagi tiap individu. Paham ini mencita-citakan masyarakat yang bebas.

“Demokrasi” adalah bungkus lain dari paham ini. Indonesia pun menganut paham ini. Demokrasi begitu semu, dan mebuat nilai baik dan buruk jadi serba abu-abu, kerancuan dan kebingungan akibat paham ini nyata terjadi. Seolah ingin terbebas, namun sebenarnya menghilangkan hakekat kebebasan manusia yang sesungguhnya.

Kata “kebebasan” memiliki makna yang semu, Bebas dari apa? Bebas dari siapa? Bebas dari aturan nilai/norma positif ? Atau bebas dari Tuhan? Disinilah jarak antara nilai Ketuhanan dan hati manusia akan semakin merenggang, fungsi manusia diciptakan Tuhan jadi tidak terlaksana.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
QS:Az-Zariyat(51):56


Menyembah Tuhan, berarti melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan dalam kitab suci. Fungsi kitab suci dalam Islam adalah sebagai syariah alias sebagai hukum yang akan menjadi tuntunan pelaksanaan aspek dan seluruh bidang manusia dalam hidup. Bukan cuma mengurusi teknis pelaksanaan ritual dan budaya-budaya orang arab yang sering di debat kusirkan oleh antar penganut agama yang sama, namun terpecah belah karena secuil perbedaan-perbedaan itu.

Hak dan kewajiban manusia di atur didalam hukum Tuhan, perintah dan larangan di tegaskan didalamnya. Pembatasan-pembatasan tersebut di buat oleh Nya bukan dalam rangka menjerumuskan dan mempersulit manusia, namun justru agar hakekat kehidupan ber kemanusiaan dalam hidup menjadi terwujud.

مَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لِتَشْقَىٰ

Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah.
QS:Ta Ha(20):2



Industri Spekulatif

Sadar atau tidak model industri atau usaha dengan landasan spekulatif kian menjamur. Industri ini adalah industri yang berlandasan prediksi dan ketidak pastian tentang hasil dari industri/usaha yang di jalankan di masa mendatang. Judi, namun di kemas dalam konsep bisnis. Contohnya industri perdagangan saham atau valuta asing.



Secara garis besar ciri dari bisnis yang termasuk kategori industri spekulatif adalah sbb :
  • Mengumbar motif agar dan bisa cepat kaya
  • Hasil yang tidak pasti dan sulit di tebak
  • Memperdagangkan sesuatu yang belum ada atau bahkan tidak ada di masa depan
  • Mengutamakan metode instant
  • Egois dan Individualistis
  • Cenderung mendewakan kebebasan financial dengan pasive income
Dampak buruk bagi para pelaku industri spekulatif adalah terfokusnya hidup seseorang terhadap pencarian uang semata (Money Oriented), yang tanpa di sadari berdampak men Tuhankan uang dalam hidup. Sehingga generasi lemah kian menjamur. Perlu di ingat bahwa generasi lemah adalah generasi yang jauh dari perilaku dalam menjunjung tinggi nilai-nilai ilahi dalam hidup. Masyarakat seperti ini lah yang mejadi sasaran empuk sepak terjang Elite Global dalam mebangun New World Order.

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar
QS: An-Nisa'(4):9


Buka juga :
Sajian Bagus
Sajian Bagus Sajian Bagus adalah blog yang menyajikan postingan yang bagus supaya dapat berguna dan bermanfa'at bagi yang membacanya. Silahkan kunjungi terus situs ini, dan bagikan jika dirasa bermanfaat agar orang lain mengetahuinya. Sebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.

Post a Comment for "Materialisme Menggantikan Agama, Protokol IV"