Kitab Tuntunan Elite Global, Protokol I
Kitab Tuntunan Elite Global, PROTOKOL I |
Ini adalah salah satu artikel pendalaman kami mengenai Elite Global. Bagi anda yang masih bertanya-tanya “siapakah Elite Global ?”, silahkan anda “search” kan kata kunci tersebut pada website kami, untuk menemukan artikel terkait yang membahas asal-usul dan sepak terjang yang sudah mereka lakukan hingga sekarang, secara terperinci.
Artikel ini akan menjadi awal dari rentetan pembahasan yang amat panjang, dan kami akan membaginya menjadi beberapa bagian. Sebab kami akan membahas mengenai kitab tuntunan Elite Global yakni “The Protocol of Zion”. Zionisme dikenal sebagai gerakan nasional bangsa Yahudi yang ingin mewujudkan tanah air Yahudi yang kita kenal dengan Israel. Kata Zionis berasal dari kata Sion, yakni sebuah bukit yang berada di Palestina (sebelah barat Yerusalem) yang di percaya sebagai lokasi seungguhnya dari The Temple of Solomon. Kata Zion sendiri sebenarnya tertulis pada kitab perjanjian lama sebagai sebutan untuk Yerusalem.
The Protocol of Zion dan Yahudi
The Protocol of Zion seolah dibuat dalam rangka menuntun bangsa Yahudi untuk menjadi unggul di bandingkan dengan bangsa manapun juga. Namun sebenarnya protokol ini merupakan master plan yang di buat oleh seorang Jerman bernama Mayer Amschel Bauer alias Rothschild, yang tujuannya untuk menuntun sekelompok kecil orang agar dapat menguasai dunia. Rothschild juga membentuk sekte satanic bernama Bavarian Illuminati dengan pondasi ajaran Freemason untuk merealisasikan semua protokol itu.
Sampai sini, anda tau kejangalannya ? Perhatikan kata-kata ini,
ZIONIS; YAHUDI; FREEMASON; SEKTE SATNIC; ILUMINATI
Apa benar ajaran Yahudi itu ajaran Satanic? Bangsa Yahudi adalah bangsa yang beragama. Sama seperti sebutan bangsanya, agama mereka pun disebut sebagai agama Yahudi. Mereka percaya keberadaan Tuhan yang mereka sebut dengan Yahweh (YHWH), yang merupakan 4 huruf nama Allah dalam bahasa Ibrani. Mereka berpanutan kepada 3 kitab Ibrani yang disebut Tanakh, Talmud dan Kabballah. Kitab Tanakh terdiri dari 24 buku yang dihimpun dari Torah (Taurat), Nevi’im dan Ketubim.
Rabi adalah sebutan pemuka agama mereka. Jadi secara prinsip, Yahudi percaya akan adanya nilai-nilai ke Tuhanan dan zat-zat Tuhan yang Maha Esa. Pada masa pemerintahan Islam berkuasa, toleransi umat beragama sangat dijunjung tinggi. Islam, Nasrani, Yahudi dan Majusi hidup rukun berdampingan pada saat itu.
So, Zionisme bukanlah gerakan bangsa Yahudi yang sebenarnya. Merekalah Yahudi palsu yang mengaku sebagai Yahudi (False Flag Operation). Secara tegas, merekalah yang menurut kitab suci Al Qur’an diperintahkan untuk senantiasa harus di waspadai dan dimusuhi. Mereka adalah musuh umat beragama yang sebenarnya, merekalah sekelompok orang tak bertuhan, yang senantiasa menebar dosa dan permusuhan. Merekalah Al Masih Ad Dajjal.
The Protocol of Zion seolah dibuat dalam rangka menuntun bangsa Yahudi untuk menjadi unggul di bandingkan dengan bangsa manapun juga. Namun sebenarnya protokol ini merupakan master plan yang di buat oleh seorang Jerman bernama Mayer Amschel Bauer alias Rothschild, yang tujuannya untuk menuntun sekelompok kecil orang agar dapat menguasai dunia. Rothschild juga membentuk sekte satanic bernama Bavarian Illuminati dengan pondasi ajaran Freemason untuk merealisasikan semua protokol itu.
Sampai sini, anda tau kejangalannya ? Perhatikan kata-kata ini,
ZIONIS; YAHUDI; FREEMASON; SEKTE SATNIC; ILUMINATI
Apa benar ajaran Yahudi itu ajaran Satanic? Bangsa Yahudi adalah bangsa yang beragama. Sama seperti sebutan bangsanya, agama mereka pun disebut sebagai agama Yahudi. Mereka percaya keberadaan Tuhan yang mereka sebut dengan Yahweh (YHWH), yang merupakan 4 huruf nama Allah dalam bahasa Ibrani. Mereka berpanutan kepada 3 kitab Ibrani yang disebut Tanakh, Talmud dan Kabballah. Kitab Tanakh terdiri dari 24 buku yang dihimpun dari Torah (Taurat), Nevi’im dan Ketubim.
Rabi adalah sebutan pemuka agama mereka. Jadi secara prinsip, Yahudi percaya akan adanya nilai-nilai ke Tuhanan dan zat-zat Tuhan yang Maha Esa. Pada masa pemerintahan Islam berkuasa, toleransi umat beragama sangat dijunjung tinggi. Islam, Nasrani, Yahudi dan Majusi hidup rukun berdampingan pada saat itu.
So, Zionisme bukanlah gerakan bangsa Yahudi yang sebenarnya. Merekalah Yahudi palsu yang mengaku sebagai Yahudi (False Flag Operation). Secara tegas, merekalah yang menurut kitab suci Al Qur’an diperintahkan untuk senantiasa harus di waspadai dan dimusuhi. Mereka adalah musuh umat beragama yang sebenarnya, merekalah sekelompok orang tak bertuhan, yang senantiasa menebar dosa dan permusuhan. Merekalah Al Masih Ad Dajjal.
Yahudi di dalam Al Qur’an
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik ….” (QS: Al Maa’idah:82)
Sifat Allah itu maha adil (Al-‘Adlu), semua manusia dilahirkan dalam kondisi ruh dengan kesucian yang sama, tidak ada yang lahir dengan status di laknati Allah. Maka definisi Yahudi yang dimaksud jelas bukan dalam arti Ras nya, melainkan Sifat nya. Sifat yang senantiasa berbuat kerusakan dan mendustai kebenaran. Gemar berbuat dosa, mengkampanyekan yang haram, menumpahkan darah umat manusia dan terus berusaha memadamkan cahaya Allah.
“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu” (QS; Al Maa’idah:62).
Semua sifat itu melekat kepada mereka yang disebut sebagai Secret Society alias Elite Global. Sebagian kecil orang, yang punya ambisi untuk menguasai dunia, mengeruk keuntungan dunia dengan berbagai dalih dan tipu daya, dalam rangka mewujud kan kehidupan yang jauh dari nilai-nilai ke Tuhanan, suatu tatanan hidup yang mereka anggap baru, dengan aturan mereka sendiri (Thagut), yang mereka sebut dengan New Word Order (NWO).
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (QS: An Nisaa’:76)
Oleh karenanya, Allah memerintahkan kita untuk tidak menjadikan mereka sebagai teman apa lagi sebagai pemimpin.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. QS :Al Maa’idah : 51
“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik ….” (QS: Al Maa’idah:82)
Sifat Allah itu maha adil (Al-‘Adlu), semua manusia dilahirkan dalam kondisi ruh dengan kesucian yang sama, tidak ada yang lahir dengan status di laknati Allah. Maka definisi Yahudi yang dimaksud jelas bukan dalam arti Ras nya, melainkan Sifat nya. Sifat yang senantiasa berbuat kerusakan dan mendustai kebenaran. Gemar berbuat dosa, mengkampanyekan yang haram, menumpahkan darah umat manusia dan terus berusaha memadamkan cahaya Allah.
“Dan kamu akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram. Sesungguhnya amat buruk apa yang mereka telah kerjakan itu” (QS; Al Maa’idah:62).
Semua sifat itu melekat kepada mereka yang disebut sebagai Secret Society alias Elite Global. Sebagian kecil orang, yang punya ambisi untuk menguasai dunia, mengeruk keuntungan dunia dengan berbagai dalih dan tipu daya, dalam rangka mewujud kan kehidupan yang jauh dari nilai-nilai ke Tuhanan, suatu tatanan hidup yang mereka anggap baru, dengan aturan mereka sendiri (Thagut), yang mereka sebut dengan New Word Order (NWO).
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.” (QS: An Nisaa’:76)
Oleh karenanya, Allah memerintahkan kita untuk tidak menjadikan mereka sebagai teman apa lagi sebagai pemimpin.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. QS :Al Maa’idah : 51
Kembali ke topik, kami akan meringkas isi dari The Protocol of Zion yang terdiri dari 24 protokol secara bertahap dalam beberapa artikel. Dari rangkuman ini kami harap anda bisa memahami bagaimana sifat mereka, bagaimana cara mereka dalam mencapai tujuan, serta manuver apa yang telah mereka realisasikan ataupun yang masih berjalan sampai dengan hari ini. Jika penjelasan kami ini dirasa kurang memuaskan, anda bisa men download file berbahasa inggrisnya secara lengkap di link ini http://xroads.virginia.edu/~ma01/Kidd/thesis/pdf/protocols.pdf.
PROTOKOL I : DOKTRIN DASAR (The Basic Doctrine)
Semboyan kita hanya ingin mencapai tujuan dengan kekuatan militer, kecanggihan teknologi perang, dan memasyarakatkan hidup bersenang-senang mengejar popularitas. Pandangan hidup kita hanyalah mampu menindas terlebih dahulu, kemudian bertanggung-jawab dalam suatu persoalan, atau berbuat jahat dan memasang jerat halus demi kepentingan kita.
Semboyan yang mereka maksudkan adalah “Jew-Masonic” alias Yahudi versi Mason (Yahudi Palsu) dengan sebutan baru yakni Zionisme. Ada pun tujuannya adalah mengambil alih dunia dibawah aturan mereka dengan jargon NWO. Caranya, lewat perang, teknologi, sains dan membudayakan hidup berfoya-foya dan menekankan kehidupan individualistis berbasis materialisme. Salah satu tekhnik yang menjadi andalan mereka adalah “tebar paku dijalan, kemudian menawarkan jasa tambal ban”. Seolah menolong, padahal sengaja menjerat kita, menyengsarakan kita, dan meraup keuntungan dari kita secara jahat.
Kita pembuka jalan falsafah kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang menjadi topik aktual sepanjang masa. Mereka yang menjunjung falsafah itu sebenarnya belum berfikir secara matang dan dewasa. Falsafah itu sebenarnya tidak bernilai, dan banyak masyarakat kaum awam yang terkecoh, dan tidak menyadari bahwa pengertian falsafah itu sebenarnya masih rancu dan diliputi oleh awan gelap.
Kata-kata itu telah diulang berkali-kali, dan mereka tertarik dengannya padahal telah menghancurkan kemakmuran dunia dan kebebasan perorangan yang sesungguhnya. Orang-orang non-yahudi yang dianggap sebagai orang pandai dan berfikiran cerdas tidak memahami simbolisme yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkannya itu; demikian pula mereka tidak melihat pertentangan yang terkandung di dalamnya, dan tidak pula menyadari bahkan dialam bebas tidak terdapat arti kata persamaan dalam bentuk apapun juga.
Falsafah yang mereka maksud hari ini telah menjelma menjadi “Demokrasi”. Demokrasi seolah menjadi kata yang mewakili dan berpihak kepada rakyat. Falsafah ini sebenarnya sarat akan kerancuan dan kelemahan, karena dalam demokrasi terdapat paham “Kebebasan”. Rakyat seolah diyakinkan untuk dapat mengatur hidupnya sendiri.
Dari sini, semua bidang hidup akan rusak mulai dari moral, hukum, budaya, ekonomi, pemerintahan dan sebagainya. Dengan dalih demokrasi, pornografi, pornoaksi, LGBT, seks bebas, peredaran miras, aborsi dan korupsi semakin membudaya dan semakin tidak bisa di berantas.
Rusaknya moral bangsa ini akan melemahkan suatu negara dan semakin merenggangkan persatuan suatu bangsa. Menimbulkan mosi ketidak percayaan antara pemerintah dan rakyat, yang menyebabkan kekacauan dari waktu ke waktu.
Slogan kita berupa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang kita kumandangkan hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa dan sebagai sarana yang dapat menarik orang mendukung perjuangan kita dari seluruh pelosok dunia. Falsafah itu mampu membingungkan para pemimpin Kristen. Pada suatu saat falsafah itu mampu mematahkan tangga dan merontokkan persatuan.
Singkat kata demokrasi adalah sitem pengkokoh ideologi rusak Elite Global. Ideologi Masonic, Satanic, berbalut Ekonomi Kapitalisme, Liberalisme pemicu Tirani yang menyebabkan justru hilangnya kebebasan perorangan sesungguhnya. Demokrasi itu dijalankan atas dasar doktrin sekulerisme, sehingga terpisahlah nilai-nilai ke Tuhanan (agama) dari pengaturan suatu Negara. Tujuannya membuat bingung para pemuka agama dalam memandu umat. Kristen, dulu menjadi target mereka, namun saat ini semua agama termasuk Islam sedang dan telah menjadi target mereka. ISIS dan jaringan teroris yang sepak terjangnya kian gencar, merupakan propaganda mereka untuk menodai citra Islam, sekaligus memasukan pemahaman bahwa agama hanya akan membuat peperangan dan pertumpahan darah.
Demokrasi adalah “Thagut”, hukum jahiliyah yang rusak dan merusak. Allah swt memerintahkan untuk kita mengingkari Thagut itu.
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya” QS An Nisaa’:60
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”QS Al Maa’idah:50
Semboyan kita hanya ingin mencapai tujuan dengan kekuatan militer, kecanggihan teknologi perang, dan memasyarakatkan hidup bersenang-senang mengejar popularitas. Pandangan hidup kita hanyalah mampu menindas terlebih dahulu, kemudian bertanggung-jawab dalam suatu persoalan, atau berbuat jahat dan memasang jerat halus demi kepentingan kita.
Semboyan yang mereka maksudkan adalah “Jew-Masonic” alias Yahudi versi Mason (Yahudi Palsu) dengan sebutan baru yakni Zionisme. Ada pun tujuannya adalah mengambil alih dunia dibawah aturan mereka dengan jargon NWO. Caranya, lewat perang, teknologi, sains dan membudayakan hidup berfoya-foya dan menekankan kehidupan individualistis berbasis materialisme. Salah satu tekhnik yang menjadi andalan mereka adalah “tebar paku dijalan, kemudian menawarkan jasa tambal ban”. Seolah menolong, padahal sengaja menjerat kita, menyengsarakan kita, dan meraup keuntungan dari kita secara jahat.
Kita pembuka jalan falsafah kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang menjadi topik aktual sepanjang masa. Mereka yang menjunjung falsafah itu sebenarnya belum berfikir secara matang dan dewasa. Falsafah itu sebenarnya tidak bernilai, dan banyak masyarakat kaum awam yang terkecoh, dan tidak menyadari bahwa pengertian falsafah itu sebenarnya masih rancu dan diliputi oleh awan gelap.
Kata-kata itu telah diulang berkali-kali, dan mereka tertarik dengannya padahal telah menghancurkan kemakmuran dunia dan kebebasan perorangan yang sesungguhnya. Orang-orang non-yahudi yang dianggap sebagai orang pandai dan berfikiran cerdas tidak memahami simbolisme yang terkandung dalam kata-kata yang diucapkannya itu; demikian pula mereka tidak melihat pertentangan yang terkandung di dalamnya, dan tidak pula menyadari bahkan dialam bebas tidak terdapat arti kata persamaan dalam bentuk apapun juga.
Falsafah yang mereka maksud hari ini telah menjelma menjadi “Demokrasi”. Demokrasi seolah menjadi kata yang mewakili dan berpihak kepada rakyat. Falsafah ini sebenarnya sarat akan kerancuan dan kelemahan, karena dalam demokrasi terdapat paham “Kebebasan”. Rakyat seolah diyakinkan untuk dapat mengatur hidupnya sendiri.
Dari sini, semua bidang hidup akan rusak mulai dari moral, hukum, budaya, ekonomi, pemerintahan dan sebagainya. Dengan dalih demokrasi, pornografi, pornoaksi, LGBT, seks bebas, peredaran miras, aborsi dan korupsi semakin membudaya dan semakin tidak bisa di berantas.
Rusaknya moral bangsa ini akan melemahkan suatu negara dan semakin merenggangkan persatuan suatu bangsa. Menimbulkan mosi ketidak percayaan antara pemerintah dan rakyat, yang menyebabkan kekacauan dari waktu ke waktu.
Slogan kita berupa kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan yang kita kumandangkan hanyalah jerat halus untuk menangkap mangsa dan sebagai sarana yang dapat menarik orang mendukung perjuangan kita dari seluruh pelosok dunia. Falsafah itu mampu membingungkan para pemimpin Kristen. Pada suatu saat falsafah itu mampu mematahkan tangga dan merontokkan persatuan.
Singkat kata demokrasi adalah sitem pengkokoh ideologi rusak Elite Global. Ideologi Masonic, Satanic, berbalut Ekonomi Kapitalisme, Liberalisme pemicu Tirani yang menyebabkan justru hilangnya kebebasan perorangan sesungguhnya. Demokrasi itu dijalankan atas dasar doktrin sekulerisme, sehingga terpisahlah nilai-nilai ke Tuhanan (agama) dari pengaturan suatu Negara. Tujuannya membuat bingung para pemuka agama dalam memandu umat. Kristen, dulu menjadi target mereka, namun saat ini semua agama termasuk Islam sedang dan telah menjadi target mereka. ISIS dan jaringan teroris yang sepak terjangnya kian gencar, merupakan propaganda mereka untuk menodai citra Islam, sekaligus memasukan pemahaman bahwa agama hanya akan membuat peperangan dan pertumpahan darah.
Demokrasi adalah “Thagut”, hukum jahiliyah yang rusak dan merusak. Allah swt memerintahkan untuk kita mengingkari Thagut itu.
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu ? Mereka hendak berhakim kepada thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya” QS An Nisaa’:60
“Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?”QS Al Maa’idah:50
Demokrasi adalah Penjajahan
Dari sisi lain, falsafah itu akan menggulingkan kubu-kubu bangsawan non-Yahudi, yaitu kubu yang dipakai tempat perlindungan masyarakat yang hidup diatas planet bumi ini
Demokrasi adalah metode penjajahan umat beragama. Ditambah lagi dengan dalih Globalisasi, Elite Global semakin bisa menintervensi peraturan(undang-undang)/ kebijakan suatu negara (Kebijakan internasional akan mengalahkan kebijakan nasional).
Dengan begitu secara tidak terasa kita justru mengalirkan kekayaan kepada mereka dan melestarikan budaya sesuai dengan format mereka. Demokrasi akan segera memburuk menjadi anarki. Menggulingkan pemerintahan, dan menghilangkan per undang-undangan, hingga berbuah kekacauan di suatu Negara.
Dari sisi lain, falsafah itu akan menggulingkan kubu-kubu bangsawan non-Yahudi, yaitu kubu yang dipakai tempat perlindungan masyarakat yang hidup diatas planet bumi ini
Demokrasi adalah metode penjajahan umat beragama. Ditambah lagi dengan dalih Globalisasi, Elite Global semakin bisa menintervensi peraturan(undang-undang)/ kebijakan suatu negara (Kebijakan internasional akan mengalahkan kebijakan nasional).
Dengan begitu secara tidak terasa kita justru mengalirkan kekayaan kepada mereka dan melestarikan budaya sesuai dengan format mereka. Demokrasi akan segera memburuk menjadi anarki. Menggulingkan pemerintahan, dan menghilangkan per undang-undangan, hingga berbuah kekacauan di suatu Negara.
Cara menyikapi Thagut dalam Al Qur’an
“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku” QS: Az Zumar:17
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). QS:An Nahl:36
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS:Al Baqarah:256
Jadi adakah jalan keluar untuk mengingkari Thagut? Well, silahkan Baca : Negara islam Yes or No ?
Bersambung di Protokol II (Article still on Progress)
“Dan orang-orang yang menjauhi thaghut (yaitu) tidak menyembah- nya dan kembali kepada Allah, bagi mereka berita gembira; sebab itu sampaikanlah berita itu kepada hamba- hamba-Ku” QS: Az Zumar:17
“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). QS:An Nahl:36
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” QS:Al Baqarah:256
Jadi adakah jalan keluar untuk mengingkari Thagut? Well, silahkan Baca : Negara islam Yes or No ?
Bersambung di Protokol II (Article still on Progress)
Buka juga :
Post a Comment for "Kitab Tuntunan Elite Global, Protokol I"