Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Negara Islam, Yes or No?

Negara Islam, Yes or No?

Apa pendapat anda ketika mendengar kata Negara Islam? Sebagian dari anda akan berpikir, Negara dengan mayoritas beragama islam, Negara dengan landasan hukum islam, Negara tanpa Non Muslim, atau mungkin Negara Teroris. Kami akan membahas dan menjabarkan dengan memadukan firman Allah didalam kitab suci Al Qur’an dengan penjelasan kami (bukan Ulama, Ustad atau Ki yai). So, boleh setuju boleh juga enggak loh!

Saat ini Islam di definisikan sebagai agama dengan pengikut yang banyak di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Indonesia merupakan Negara dengan penganut agama islam terbesar di dunia, namun ironisnya kehidupan nya masih jauh dari definisi islam itu sendiri.


Definisi Islam Secara Lughoh

Secara bahasa kata islam berasal dari kata “Aslama Yuslimu” yang artinya “Selamat Sejahtera”. Kata islam juga mengandung unsur arti patuh, berserah diri dan tunduk. Jadi bila kita kesampingkan sejenak islam dalam arti agama, islam sebenarnya mengajarkan suatu tatanan kehidupan yang menuju kepada definisi yang telah kami sebutkan, yakni selamat dan sejahtera.

Ajaran islam ini tentunya susuai dengan keinginan seluruh umat manusia dimanapun juga, apapun etnis, budaya dan agamanya (kecuali yang menyembah iblis). Islam adalah suatu sistem hidup yang lebih luas pemahamannya jika di bandingkan sebatas agama. Jadi agama, adalah sub-bagian dari islam. Bagaimana sistem islam ini dapat di wujudkan?
Cara Mewujudkan Tujuan Islam
Surat Al-Anfaal(8) ayat 73




“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu (Al Quran), niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.”

Dari ayat tersebut Allah telah memberikan petunjuk, bahwa bila ingin mencapai tatanan hidup yang baik, selamat dan sejahtera, solusinya adalah dengan mengimplementasikan Al Quran. Bila perintah itu dikaitkan dengan firman Allah yang lain yaitu,
Surat Al Baqarah(2) ayat 208




“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.”

Dari ayat itu telah jelas diperintahkan bahwa ajaran islam (Al Qur’an) harus di implementasikan diseluruh bidang dan aspek hidup manusia. Berarti sudah jelas bahwa definisi islam tidak cukup diartikan sebatas agama, namun jauh lebih luas dari pada itu. Untuk tau bagaimana menerapkan Al-Qur’an secara keseluruhan mari kita bahas penggalan dari surat Al Baqarah(2) ayat 185 berikut ini.
Surat Al Baqarah(2) ayat 185




“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang hak dan yang bathil … “

Diterangkan dalam ayat itu bahwa fungsi Al Qur’an adalah sebagai Petunjuk yang berarti tanda, syarat atau aturan-aturan. Penjelas berarti detail dan penegasan dari aturan-aturan. Pembeda diartikan sebagai norma dan nilai-nilai hidup. Bila semua itu dipadukan, maka fungsi Al-Qur’an itu adalah sebagai syari’at atau hukum, sesuai dengan Surat All Imran(3) ayat 23.
Surat All Imran(3) ayat 23




“Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah diberi bahagian yaitu Al Kitab, mereka diseru kepada kitab Allah supaya kitab itu menetapkan hukum diantara mereka, kemudian sebahagian dari mereka berpaling, dan mereka selalu membelakangi (kebenaran).”


Maka untuk menerapkan sistem islam secara menyeluruh, sistem islam ini haruslah dijunjung sebagai hukum di tempat kita hidup. Lantas wadah apa yang mampu mengangkat suatu ajaran menjadi hukum? Aliran (komunitas), partai atau organisasi tentu bukan wadah yang bisa melakukannya dikarenakan ruang lingkupnya yang terbatas. Namun sebuah Negara jelas mampu melakukannya.

Negara merupakan lembaga teratas yang mampu mengembalikan Al Qur’an kembali kepada fungsi yang seharusnya, yakni sebagai hukum atau syariat. Dengan Negara, semua bidang hidup akan mengacu kepada hukum di Negara itu, termasuk penduduknya, jika seseorang (apapun etnis dan agama-nya) ada di Negara A maka ia harus mengkuti prosedur hukum di Negara A tersebut tanpa terkecuali, dengan begitu Islam secara keseluruhan bisa di implementasikan.


Konsep Negara islam tersirat dalam sejarah Nabi Muhammad SAW

Mengutip dari kisah Nabi di dalam Al Quran terbitan Kementrian Urusan Agama, di halaman 73 di kisahkan bahwa,

“… setelah Nabi Muhammad SAW menetap di Madinah, barulah Nabi memulai mengatur strategi dan membentuk masyarakat islam, yang bebas dari ancaman dan tekanan, mempertalikan hubungan kekeluargaan antara Anshar dan Muhajirin, mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslimin dengan yang bukan islam, serta menyusun strategi ekonomi, sosial dan dasar-dasar daulah Islamiyah … “


Masyarakat islam bukan hanya yang beragama islam

Dari kisah sejarah itu bisa kita simak bahwa definisi masyarakat islam itu bukan orang-orang yang beragama islam saja, namun orang beragama non islam pun di sebut sebagai masyarakat islam jika mereka masuk di teritorial hukum islam. Di era Nabi, semua umat agama hidup rukun berdampingan, baik Mu’min, Yahudi, Nasrani bahkan Majusi. Jadi tidak ada pendiskreditan umat beragama lain.



Dari kisah itu juga di dapat informasi bahwa Islam bukan cuma sekedar mengurusi agama namun seluruh bidang dan aspek hidup seperti Ekonomi dan Sosial yang semua dirangkum dalam dasar-dasar Daulah Islamyah. Definisi Daulah adalah kedaulatan yang menonjolkan unsur kekuasaan, tempat serta aturan. Singkat kata Daulah berarti Negara.


Negara Islam Teroris adalah Propaganda Elite Global

Mulai sekarang, sebelum anda membuat kesimpulan, cobalah singkronkan antara nama identitas, dengan perilaku penganut identitas tersebut supaya kita tidak jadi korban pembodohan. Ngakunya Islamic State tapi kelakuannya teroris, so … apa itu Negara Islam? Anda pasti bisa menjawabnya sendiri.



Negara Islam dan Terorisme sebenarnya dua hal yang sangat berkebalikan dan sungguh tidak memiliki korelasi sama sekali. Namun pemberitaan, media seolah mengkorelasikan dua hal tersebut. Afganistan dan The Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) adalah yang saat ini santer di identitaskan demikian oleh Elite Global.

Teroris adalah propaganda Elite Global. Tujuannya adalah menghancurkan identitas agama dan kepercayaan terhadap agama itu. Agama digambarkan sebagai identitas yang keras, penuh kebencian, haus darah dan biadab. Dengan identitas itu maka kepercayaan umat beragama terhadap Tuhan akan meluntur.

Bahwa rusaknya identitas agama adalah usaha propaganda Elite Global, merekalah yang membiayai para teroris itu. Kembali kami ingatkan , bahwa Elite Global adalah komunitas elite rahasia yang menyembah iblis. Mereka mengajarkan bahwa bumi berbentuk bola, cerita luar angkasa dan masih banyak kebohongan lainnya. Propaganda, adalah jurus jitu untuk memuluskan cita-cita mereka mereka, yakni “New World Order”.

Jadi, Negara Islam Yes or No ? Anda sendiri yah yang menjawab. Pro dan Kontra dipersilahkan!


Buka juga :
Sajian Bagus
Sajian Bagus Sajian Bagus adalah blog yang menyajikan postingan yang bagus supaya dapat berguna dan bermanfa'at bagi yang membacanya. Silahkan kunjungi terus situs ini, dan bagikan jika dirasa bermanfaat agar orang lain mengetahuinya. Sebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.

Post a Comment for "Negara Islam, Yes or No?"