Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ilusi Alam Semesta – Chapter 3

Ilusi Alam Semesta – Chapter 3

Kami tambahkan kesemerawutan alam semesta ini dengan mensosialisasikan, bahwa Bumi tidak hanya berotasi, namun juga berevolusi alias mengelilingi Matahari dengan kecepatan 108.000 km/jam atau setara dengan lebih dari 87 kali kecepatan suara, dan sama seperti keberhasilan dogma rotasi Bumi, Anda pun tidak pernah mempertanyakan kenapa anda tidak pernah merasakan gerakan cepat tersebut, dan ketika sebagian dari manusia itu bertanya apakah yang menjadi penyebab mereka tidak dapat merasakannya, Maka kami jawab “Gravitasi”.

Gravitasi adalah bagian dari ilusi alam semesta kami, karya duta kami yang sengaja dibuat untuk memperkuat dogma Heliosentric. Issac Newton adalah duta kami yang berhipotesis lewat legenda kebetulan apel jatuh diatas kepalanya. Ia mengklaim bahwa Bumi memiliki gaya tarik mirip magnet yang bisa menarik segala sesuatu yang ada dia atas permukaannya.

Dengan bumbu kreasi rumus-rumus matematika, Gravitasi seolah menjadi ilmu yang nyata, dan yang terpenting telah masuk kedalam kurikulum resmi pembelajaran umat manusia dari generasi ke generasi. Kami dogmakan bahwa Gravitasi adalah penyebab air laut tidak tumpah dipermukaan Bumi yang bulat dan berputar. Logika berpikir Anda terus kami kerdilkan hingga tidak ada pertanyaan :

“Jika truk seberat 1 ton tidak terjatuh di bagian bawah Bumi karena gravitasi yang begitu kuat, mengapa lebah dengan mudahnya bisa terbang kesana kemari tanpa terganggu gravitasi, atau kenapa balon dengan gas helium tidak bisa tertarik gravitasi ?”



Silahkan Anda bingung, silahkan Anda tanya guru Anda, tanya dosen Anda, semua akan berkelit dengan tetap membenarkan mitos Gravitasi kreasi kami. Sifat Tuhan yang maha pemurah (memudahkan) seolah Anda hiraukan dengan tidak ditelaahnya kembali teori alam semesta dan angka-angka sesat yang telah kami suguhkan. Kebohongan alam semesta ini sangat berarti bagi kami. Sebagai mahluk yang diciptakan lebih dulu daripada manusia, kami menyadari bahwa tidak ada area luar angkasa.

Seperti yang Tuhan telah jelaskan dalam kitab suci, bahwa Ia menantang siapa pun yang sanggup menembus penjuru langit tanpa bantuan Nya. Secara tersirat hal ini menandakan ketidak mungkinan manusia untuk menaklukan tantangan Tuhan tersebut.

“Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan Bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.” (Q.S. 55:33)

Menurut Tafsir Jalalayn :
Hai semua jin dan manusia, jika kalian sanggup menembus) melintasi (penjuru) atau kawasan-kawasan (langit dan Bumi, maka lintasilah), perintah di sini mengandung makna yang menunjukkan ketidakmampuan mereka (manusia dan jin) untuk melakukan hal tersebut (kalian tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan) dan kalian tidak akan mempunyai kekuatan untuk itu.

Ketidakmungkinan manusia menembus langit telah dibuktikan oleh para duta manusia kami lewat dalih percobaan nuklir, dengan nama operasi HANE, selama 4 tahun (1958-1962). Saat itu duta manusia kami meluncurkan lebih dari 20 roket bermuatan nuklir, berkekuatan rata-rata 1.000 kali lebih dahsyat dari bom atom Nagasaki – Hiroshima (1945). Hasilnya, roket ber-nuklir yang duta kami luncurkan selalu meledak diketinggian langit yang berbeda-beda yang menyimpulkan ketidak mungkinan kita menembus langit tanpa kekuatan / mukjijat dari Tuhan.

Tidak ada luar angkasa. Tidak ada manusia yang bisa bertahan hidup diatas ketinggian 500 km dari permukaan tanah. Suhu di atas sana setara dengan suhu untuk melumerkan besi baja, sepanas neraka yang Tuhan kutukan terhadap kami nantinya. Tidak ada manusia yang mampu menembus langit kecuali Rasulullah atas seizin Nya.



Dengan faka ini, kami siapkan program untuk mengeruk keuntungan umat manusia secara financial tanpa batas, melalui ilusi program luar angkasa. Kami buat pencitraan peluncuran benda Bumi ke angkasa luar (Satelit). Kami yakinkan semua negara membutuhkan benda ini dengan berbagai tipu daya. Kami takuti mereka semua dengan ilusi probabilita Bumi kejatuhan batu angkasa imajinasi kami (Meteor), hingga tiap-tiap negara manusia merasa perlu dan merasa membutuhkan Satelit sebagai Space Detector untuk keamanan wilayah negara mereka, alat kelancaran komunikasi, dan berbagai ilusi multi-fungsi lainnya.

Bersambung … Ilusi Alam Semesta – Chapter 4


Buka juga :
Sajian Bagus
Sajian Bagus Sajian Bagus adalah blog yang menyajikan postingan yang bagus supaya dapat berguna dan bermanfa'at bagi yang membacanya. Silahkan kunjungi terus situs ini, dan bagikan jika dirasa bermanfaat agar orang lain mengetahuinya. Sebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.

Post a Comment for "Ilusi Alam Semesta – Chapter 3"