Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Di Balik Fenomena Siang dan Malam dalam Perspektif Al-Quran

Di Balik Fenomena Siang dan Malam dalam Perspektif Al-Quran

Apakah yang Anda rasakan ketika malam menjelang?
Apakah yang Anda rasakan ketika siang menjelang?
Pernahkan Anda berfikir peristiwa alam apa saja yang terjadi di antara dua proses tersebut?

Apabila Anda keluar rumah pada malam hari dan memandang langit malam, pasti Anda melihat langit begitu gelap dan hanya ada bintang dan redupnya bulan diiringi dengan dinginnya udara malam. Namun ketika malam berganti siang, perlahan kegelapan berganti menjadi langit yang terang dan matahari memancarkan kehangatan. Fenomena siang dan malam merupakan hal yang dianggap biasa oleh kebanyakan orang,akan tetapi bagi para astronom maupun astrofisikawan, fenomena siang dan malam memiliki rahasia yang begitu menakjubkan.

Akhir-akhir ini, dunia sains tengah dihebohkan dengan fenomena bumi datar. Mereka beranggapan bahwa bentuk bumi seperti piringan bukan bola pepat seperti bentuk aslinya. Bagi penulis, pernyataan bahwa bumi itu datar sangat tidak sesuai dengan kaidah sains alam.

Cobalah Anda pikirkan, apabila bumi datar, maka seluruh penduduk bumi akan menyaksikan matahari terbit dalam waktu yang bersamaan, akan tetapi pada kenyataannya setiap Negara yang ada di bumi ini mengalami waktu terbit dan terbenam matahari berbeda-beda. Jadi, tidaklah benar bahwa bumi itu datar, melainkan bumi berbentuk bola pepat (tidak 100 % bulat).

Telah kita ketahui, bahwa bumi itu berbentuk bola pepat. Apa bukti bahwa bumi itu berbentuk bola pepat? Terjadinya perputaran bumi pada porosnya atau yang lebih dikenal dengan rotasi bumi. Peristiwa rotasi bumi inilah yang menyebabkan adanya perbedaan siang dan malam di seluruh permukaan bumi. Lalu, pernahkah Anda berfikir apakah bumi ini hanya mengalami siang saja? Atau malam saja? Dalam Al-Qur’an Allah menjawab pertanyaan tersebut, hal ini dapat dilihat dari Al-Qur’an Surah 28:71, yaitu:

“Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?” (QS. Al-Qashsas:71).

Kemudian, Allah juga berfirman pada ayat berikutnya:

“Katakanlah,”Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu siang itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan malam kepadamu yang kamu beristirahat padanya? Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”(QS. Al-Qashash:72).

Kedua ayat ini membuktikan bahwa bumi itu berotasi dan akan selalu ada siang dan malam yang silih berganti di seluruh permukaan bumi. Ulama juga sepakat (ijma’) bahwa bumi berbentuk bola pepat.

Posisi bumi terhadap matahari merupakan salah satu faktor terjadinya siang dan malam yang senantiasa seimbang di bumi ini. Dalam tata surya, bumi terletak setelah planet Merkurius dan Venus. Bayangkan apabila bumi berada di posisi Merkurius atau Venus, suhu di bumi akan berkali-kali lipat lebih tinggi dibandingkan apabila posisi bumi tetap seperti sekarang.

Bayangkan pula, apabila bumi berada pada posisi Uranus atau Neptunus, maka siang tidak akan pernah muncul hal ini di karenakan lamanya periode revolusi kedua planet tersebut mengelilingi matahari, yaitu Uranus denga periode revolusi 84 tahun dan Neptunus dengan periode revolusi 164,8 tahun.

Lalu, Bagaimana jika Bumi mengalami waktu siang atau malam sepanjang hari? Bumi memiliki sumbu sudut kemiringan 23,5o, apabila Bumi mengelilingi Matahari, poros Bumi akan selalu mengarah ke titik yang sama di angkasa. Titik tersebut berdekatan dengan Polaris (Bintang Utara). Oleh karena itu, ada kalanya salah satu belahan Bumi (dengan sudut kemiringan 23,5onya) mengalami lebih dekat atau lebih jauh dari Matahari dalam waktu 365,25 hari.



Perubahan musim, lamanya siang, dan malam

Peristiwa ini biasa terjadi pada tanggal 20 atau 21 Juni yang merupakan waktu titik balik musim panas (summer solstice) di belahan Bumi utara, sehingga di wilayah tersebut akan mengalami siang terpanjang. Kemudian, pada tanggal 21 atau 22 Desember merupakan waktu titik balik musim dingin (winter solstice) di belahan Bumi Utara, sehingga pada saat peristiwa ini Kutub Utara akan mengalami malam yang panjang dan sebaliknya di Kutub Selatan mengalami siang yang panjang.

Dalam kurun waktu dua kali dalam setahun, yakni pada tanggal 21 Maret dan 23 September, Matahari akan berada pada titik Ekuinoks (perpotongan garis ekliptika dan ekuator langit). Ketika poros Bumi mengarah ke titik Ekuinoks, Kutub Utara akan mengalami transisi waktu malam selama 24 jam ke waktu siang 24 jam, peristiwa ini biasa dikenal dengan istilah titik balik musim semi (vernal equinox) di mana peristiwa ini terjadi pada bulan Maret.

Sedangkan di bulan September, wilayah Kutub Utara akan mengalami titik balik musim gugur (autumnal equinox) di mana wilayah tersebut akan mengalami malam yang panjang dan Matahari tidak pernah terbit. Sebaliknya, Kutub Selatan akan mengalami siang yang panjang dan Matahari tidak pernah tenggelam.

Purwanto (2008) dalam bukunya, menyatakan bahwa matahari lahir dalam keadaan menyimpan sejumlah besar energi di dalam volume yang kecil. Energi ini dipancarkan dan menghangatkan alam semesta sampai akhirnya mencapai keadaan setimbang dengan seluruh ruangan yang tetap dingin.

Menurut perhitungan ahli astrofisika, seandainya energi seluruh bintang di jagat raya dipancarkan, maka energi tersebut masih belum mampu untuk membuat alam semesta ini menjadi terang benderang.



Teori Big Bang

Allah dengan kuasa-Nya menciptakan alam semesta ini dengan begitu seimbang. Dia menjadikan siang dan malam, lelaki dan wanita, bahkan kelahiran dan kematian. Alam semesta ini lahir, kemudian terus berkembang dan berkembang hingga akhirnya nanti alam semesta akan berakhir. Langit dan isinya semua binasa dan kita tidak akan pernah melihat siang dan malam lagi.

Siang dan malam hanyalah satu dari sekian banyak tanda kekuasaan-Nya, yang dengannya kita menjadi tahu betapa alam semesta ini luas dan banyak pelajaran yang dapat kita peroleh jika kita memikirkannya.


Buka juga :
Sajian Bagus
Sajian Bagus Sajian Bagus adalah blog yang menyajikan postingan yang bagus supaya dapat berguna dan bermanfa'at bagi yang membacanya. Silahkan kunjungi terus situs ini, dan bagikan jika dirasa bermanfaat agar orang lain mengetahuinya. Sebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.

Post a Comment for "Di Balik Fenomena Siang dan Malam dalam Perspektif Al-Quran"