Proses Orang yang Menyadari Kebenaran Flat Earth
Proses Orang yang Menyadari Kebenaran Flat Earth |
Pada artikel kali ini, kami menyuguhkan artikel yang berbeda dari biasanya. Berangkat dari penelaahan kami seputar fenomena orang-orang yang meyakini Flat Earth (FE), kami mencoba menyimpulkan berbagai proses yang membuat seseorang akhirnya bisa meninggalkan dogma Globe Earth (GE) dan berpindah meyakini FE.
Seperti yang kita telah ketahui, dogma GE sejatinya memang sudah di tanamkan sejak kita kecil. Dogma tersebut di suguhkan melalui jalur formal maupun non-formal secara berulang-ulang dan terus-menerus. Hasilnya, secara turun temurun pemahaman GE menjadi ilmu sains dan telah terprogram dalam pola pikir kita, serta berkembang menjadi suatu keyakinan melebihi apa yang di katakan di dalam kitab suci. Cocoklogi ayat-ayat dalam kitab suci terhadap pemahaman GE pun kerap di implementasikan, baik oleh awam ataupun oleh orang yang ber notebene paham ilmu agama.
Seperti yang dikatakan oleh Adlof Hitler, bahwa “Kebohongan yang di ulang-ulang akan membuat publik menjadi percaya”. Pemahaman GE telah menjadi suatu hal yang terasa benar, hingga terasa bodoh kalo ada seseorang yang berusaha mengkaji ulang benar atau tidaknya dogma-dogma tersebut. Kami pun merasakan fenomena itu, di ledek, di rendahkan, di tertawakan oleh para awam yang belum membuka pirkian dan kadung terperdaya oleh pemahaman GE.
Namun di antara mereka, ada orang-orang yang dipilih oleh Nya untuk bisa meyakini FE. Mengetahui alur sejarah nya, latar belakang nya, hingga dalang panggung sandiwara kehidupan ini selama 500 tahun terakhir. Proses yang mereka alami hingga tersadar pun berbeda-beda. Berikut adalah ulasan proses orang yang menyadari kebenaran Flat Earth!
1.Orang yang dibangunkan dari tidur
Kebanyakan Flat-Earthers adalah tipe orang ini, dan kemungkinan besar anda salah satunya. Awalnya mereka benar-benar tidak ‘ngeh dan merasa tidak ada yang salah dalam kehidupan yang mereka jalani (tidur). Mereka tidak melihat keanehan fenomena alam dan tidak pernah berpikir bahwa ada segelintir orang yang berusaha menggenggam dunia. Sampai akhirnya, sampailah informasi FE kepada mereka (dibangunkan).
Jika biasanya sifat ‘lugu’ sering dikondisikan sebagai ‘kelemahan’, pada tipe orang ini keluguan justru menjadi ‘kelebihan’ nya. Kebanyakan orang mengartikan kata ‘lugu’ sebagai pengganti kata ‘masih bodoh’. Padahal dalam kamus bahasa, kata ‘lugu’ berarti tidak banyak tingkah; bersahaja; sewajarnya; sopan dan menghormati orang lain.
Arti lugu dalam kamus bahasa inilah yang akhirnya membuat orang tipe ini menjadi tidak sombong hingga mengosongkan pikiranya, serta membuka pandangan nya untuk menerima informasi FE, meski dari orang yang belum ia kenal sekalipun. Tidak melihat siapa menyampaikan, termasuk latar belakang pendidikan si penyampai, namun ia tetap menghormati apa yang di sampaikan selama sejalan dengan logika berpikirnya yang bersahaja.
Kebanyakan Flat-Earthers adalah tipe orang ini, dan kemungkinan besar anda salah satunya. Awalnya mereka benar-benar tidak ‘ngeh dan merasa tidak ada yang salah dalam kehidupan yang mereka jalani (tidur). Mereka tidak melihat keanehan fenomena alam dan tidak pernah berpikir bahwa ada segelintir orang yang berusaha menggenggam dunia. Sampai akhirnya, sampailah informasi FE kepada mereka (dibangunkan).
Jika biasanya sifat ‘lugu’ sering dikondisikan sebagai ‘kelemahan’, pada tipe orang ini keluguan justru menjadi ‘kelebihan’ nya. Kebanyakan orang mengartikan kata ‘lugu’ sebagai pengganti kata ‘masih bodoh’. Padahal dalam kamus bahasa, kata ‘lugu’ berarti tidak banyak tingkah; bersahaja; sewajarnya; sopan dan menghormati orang lain.
Arti lugu dalam kamus bahasa inilah yang akhirnya membuat orang tipe ini menjadi tidak sombong hingga mengosongkan pikiranya, serta membuka pandangan nya untuk menerima informasi FE, meski dari orang yang belum ia kenal sekalipun. Tidak melihat siapa menyampaikan, termasuk latar belakang pendidikan si penyampai, namun ia tetap menghormati apa yang di sampaikan selama sejalan dengan logika berpikirnya yang bersahaja.
2.Orang yang menyadari bahwa ada kejanggalan
Ini adalah tipe orang kritis. Tipe orang yang tidak lekas percaya, tajam dalam menganalisa serta amat ingin menemukan kekeliruan atau kesalahan. Meski kebanyakan dari mereka tetap di butakan dengan dogma GE yang telah mengakar sejak kecil, namun orang ini sangat ‘Care’ terhadap hal-hal lain yang akhirnya mengkorelasikan pemikirannya dengan pemahaman FE.
Dari yang kami telaah, biasanya tipe orang ini mengawalinya dengan melihat keanehan-keanehan dari sejarah, tragedi keamanan, gejolak ekonomi, perpolitikan ,dan masih banyak lagi, baik dalam maupun luar negeri. Ketika info mengenai FE ini tiba padanya, maka ia jadi bisa melihat dan menyambungkan benang merah yang selama ini ia pertanyakan hingga sampai ke aktor utamanya.
Orang tipe ini pun akhir nya menyadari, bahwa ternyata ada kejanggalan pula pada fenomena alam jika di korelasikan dengan dogma bumi bola yang selama ini ia pelajari. Ketika otak detektif nya menelusuri dan membandingkan pemahaman GE dan FE, maka jadilah ia Flat-Earthers.
“Believe it or not, Everyone who researches that the Flat Earth, becomes a Flat Earther”
Ini adalah tipe orang kritis. Tipe orang yang tidak lekas percaya, tajam dalam menganalisa serta amat ingin menemukan kekeliruan atau kesalahan. Meski kebanyakan dari mereka tetap di butakan dengan dogma GE yang telah mengakar sejak kecil, namun orang ini sangat ‘Care’ terhadap hal-hal lain yang akhirnya mengkorelasikan pemikirannya dengan pemahaman FE.
Dari yang kami telaah, biasanya tipe orang ini mengawalinya dengan melihat keanehan-keanehan dari sejarah, tragedi keamanan, gejolak ekonomi, perpolitikan ,dan masih banyak lagi, baik dalam maupun luar negeri. Ketika info mengenai FE ini tiba padanya, maka ia jadi bisa melihat dan menyambungkan benang merah yang selama ini ia pertanyakan hingga sampai ke aktor utamanya.
Orang tipe ini pun akhir nya menyadari, bahwa ternyata ada kejanggalan pula pada fenomena alam jika di korelasikan dengan dogma bumi bola yang selama ini ia pelajari. Ketika otak detektif nya menelusuri dan membandingkan pemahaman GE dan FE, maka jadilah ia Flat-Earthers.
“Believe it or not, Everyone who researches that the Flat Earth, becomes a Flat Earther”
3.Orang yang memiliki obsesi sangat tinggi
Ini adalah tipe orang yang sangat jarang ada. Keinginannya tidak standart, dan melebihi pencapaian lazimnya kebanyakan orang. Nikola Tesla (Tesla) adalah salah seorang yang kami tahu masuk kedalam katergori ini. Tesla adalah orang yang berbakat dalam berbagai hal. Selain ahli di bidang kelistrikan, Tesla juga seorang polyglot sejati. Obsesinya yang begitu besar tercermin pada penemuan-penemuannya. Listrik wireless, pesawat piring terbang, Tesla Death Ray, hingga alat teleportasi adalah diantara ide-ide fantastis nya, namun disembunyikan oleh Elite Gobal.
Tesla memang bukan orang normal, dalam buku nya yang berjudul ‘Talking with Planets’ ia menulis kan, bahwa dikarenakan obsesinya yang begitu tinggi dalam menemukan ide-ide yang lebih maju dari zamannya, indranya menjadi berkembang dan menjadi lebih tajam. Oleh karenanya ia mengatakan, bahwa ia bisa merasakan getaran elektromagnetik bumi sebagai pusat dari alam semesta. Tesla menyebutkan bahwa bumi adalah alam semesta, bumi bukanlah planet. Matahari dan bulan beredar mengelilingi bumi karena elegtromagnetik.
“Earth is a realm, it is not a planet. It is not an object, therefore, it has no EDGE. Earth would be more easily defined as a system environment. Earth is also a machine, it is a Tesla coil.”
“The sun and moon are powered wirelessly with the electromagnetic field (the Aether). This field also suspends the celestial spheres with electo-magnetic levitation.”
“Electromagnetic levitation disproves gravity because the only force you need to counter is the electromagnetic force, not gravity.”
“The stars are attached to the FIRMAMENT”
~Nikola Tesla~
Apa yang dikemukakan Tesla sejalan dengan pemahaman FE. Tesla memahami hekekat bentuk bumi yang sebenarnya secara ‘Natural’, tanpa perlu di bangunkan atau pun mencari-cari kejanggalan hidup.
Well, terlepas bagaimanapun prosesnya, kami yakin bahwa kebenaran akan selalu di menangkan Nya, meski harus melewati berbagai rintangan dan melalui proses yang teramat panjang.
Ini adalah tipe orang yang sangat jarang ada. Keinginannya tidak standart, dan melebihi pencapaian lazimnya kebanyakan orang. Nikola Tesla (Tesla) adalah salah seorang yang kami tahu masuk kedalam katergori ini. Tesla adalah orang yang berbakat dalam berbagai hal. Selain ahli di bidang kelistrikan, Tesla juga seorang polyglot sejati. Obsesinya yang begitu besar tercermin pada penemuan-penemuannya. Listrik wireless, pesawat piring terbang, Tesla Death Ray, hingga alat teleportasi adalah diantara ide-ide fantastis nya, namun disembunyikan oleh Elite Gobal.
Tesla memang bukan orang normal, dalam buku nya yang berjudul ‘Talking with Planets’ ia menulis kan, bahwa dikarenakan obsesinya yang begitu tinggi dalam menemukan ide-ide yang lebih maju dari zamannya, indranya menjadi berkembang dan menjadi lebih tajam. Oleh karenanya ia mengatakan, bahwa ia bisa merasakan getaran elektromagnetik bumi sebagai pusat dari alam semesta. Tesla menyebutkan bahwa bumi adalah alam semesta, bumi bukanlah planet. Matahari dan bulan beredar mengelilingi bumi karena elegtromagnetik.
“Earth is a realm, it is not a planet. It is not an object, therefore, it has no EDGE. Earth would be more easily defined as a system environment. Earth is also a machine, it is a Tesla coil.”
“The sun and moon are powered wirelessly with the electromagnetic field (the Aether). This field also suspends the celestial spheres with electo-magnetic levitation.”
“Electromagnetic levitation disproves gravity because the only force you need to counter is the electromagnetic force, not gravity.”
“The stars are attached to the FIRMAMENT”
~Nikola Tesla~
Apa yang dikemukakan Tesla sejalan dengan pemahaman FE. Tesla memahami hekekat bentuk bumi yang sebenarnya secara ‘Natural’, tanpa perlu di bangunkan atau pun mencari-cari kejanggalan hidup.
Well, terlepas bagaimanapun prosesnya, kami yakin bahwa kebenaran akan selalu di menangkan Nya, meski harus melewati berbagai rintangan dan melalui proses yang teramat panjang.
Buka juga :
Post a Comment for "Proses Orang yang Menyadari Kebenaran Flat Earth"