Perang Dunia, Protokol VII
Perang Dunia, Protokol VII |
Kembali kami meneruskan rentetan penjelasan dari isi kitab tuntunan Elite Global (The Protocol of Zion) dalam rangka menguasai dunia. Ini merupakan penjelasan Protokol VII dari XXIV Protokol yang dirancang oleh Rothschild, sang pelopor lahirnya aliran Temlplar di era kita hari ini.
Telah kami paparkan di dalam artikel Infiltrasi, Monopoli, Bisnis Perang Illuminati, bahwa Illuminati adalah ideologi yang sangat berbahaya. Pernyataan ini kami kutip dari pernyataan presiden Amerika Serikat (AS) pertama yakni George Washington.
“Illuminati adalah bahaya yang nyata untuk Negara” -George Washington-
Ia juga mengetahui bahwa yang mendanai Jacobin dalam revolusi Perancis adalah Illuminati. Mereka memang kerap melakukan tindakan-tindakan mengambil alih dengan politik adu domba alias perang sebagai pondasinya.
Fitnah dan Provokasi
Kita harus berani mendorong masyarakat Eropa dan selalu membantu menyebarkan isue buruk dan sebutan permusuhan dengan penduduk yang tinggal di benua lain. Kebijaksanaan ini memberikan dua keuntungan bagi kita. Sebab, mereka mengetahui bahwa kita mampu melahirkan revolusi atau membuat peraturan sesuai dengan kehendak mereka.
Bila ada pemerintah yang ingin menghambat tujuan kita, maka diupayakan negara tetangganya merasa terancam, pada akhirnya mengakibatkan peperangan dua negara. Apabila dua negara bersatu untuk menghancurkan kita, maka kita harus berani menyatakan perang dunia.
Perang salib (1095-1291) adalah perang yang di hembuskan oleh cikal bakal aliran Bavarian Illuminati, yakni The Knights Templar. Mereka menghembuskan isu buruk dengan cara, memfitnah umat islam telah melakukan perampokan terhadap peziarah kristen di Yerusalem. Mereka juga membujuk Raja Perancis dan Paus agar menyatakan perang.
Begitu pula halnya, perang Napoleon Bonaparte (1799-1815), yang di picu oleh Revolusi Perancis (1789) . Perang ini di dalangi oleh para elite Illuminati. Keluarga Rothschild lah yang mendanai perang tersebut, Jacob Rothschid mendanai Perancis dengan hutang, sementara itu Nathan Rothshild melakukan hal yang sama terhadap Inggris.
United Nation (UN) yang di Indonesia kita kenal dengan sebutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah ada sejak 24 Oktober 1945. Salah satu tujuan utama dibentuknya PBB adalah untuk mencegah terjadinya konflik antar negara hingga perang dunia (menjaga perdamaian dunia). Namun faktanya, sejak ada PBB, konflik antar negara justru semakin banyak, dan seolah terjadi pengaturan oleh sang “pendamai” dengan tujuan politik atau pun yang lainnya. PBB merupakan karya mereka, dibentuk guna mengkerdilkan kebijakan nasional suatu negara dengan dalih kebijakan internasional sebagai misi untuk merealisasikan New World Order (NWO).
Kita harus berani mendorong masyarakat Eropa dan selalu membantu menyebarkan isue buruk dan sebutan permusuhan dengan penduduk yang tinggal di benua lain. Kebijaksanaan ini memberikan dua keuntungan bagi kita. Sebab, mereka mengetahui bahwa kita mampu melahirkan revolusi atau membuat peraturan sesuai dengan kehendak mereka.
Bila ada pemerintah yang ingin menghambat tujuan kita, maka diupayakan negara tetangganya merasa terancam, pada akhirnya mengakibatkan peperangan dua negara. Apabila dua negara bersatu untuk menghancurkan kita, maka kita harus berani menyatakan perang dunia.
Perang salib (1095-1291) adalah perang yang di hembuskan oleh cikal bakal aliran Bavarian Illuminati, yakni The Knights Templar. Mereka menghembuskan isu buruk dengan cara, memfitnah umat islam telah melakukan perampokan terhadap peziarah kristen di Yerusalem. Mereka juga membujuk Raja Perancis dan Paus agar menyatakan perang.
Begitu pula halnya, perang Napoleon Bonaparte (1799-1815), yang di picu oleh Revolusi Perancis (1789) . Perang ini di dalangi oleh para elite Illuminati. Keluarga Rothschild lah yang mendanai perang tersebut, Jacob Rothschid mendanai Perancis dengan hutang, sementara itu Nathan Rothshild melakukan hal yang sama terhadap Inggris.
United Nation (UN) yang di Indonesia kita kenal dengan sebutan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah ada sejak 24 Oktober 1945. Salah satu tujuan utama dibentuknya PBB adalah untuk mencegah terjadinya konflik antar negara hingga perang dunia (menjaga perdamaian dunia). Namun faktanya, sejak ada PBB, konflik antar negara justru semakin banyak, dan seolah terjadi pengaturan oleh sang “pendamai” dengan tujuan politik atau pun yang lainnya. PBB merupakan karya mereka, dibentuk guna mengkerdilkan kebijakan nasional suatu negara dengan dalih kebijakan internasional sebagai misi untuk merealisasikan New World Order (NWO).
90% Media telah dikuasai Elite Global
Agar segala rencana dapat dicapai, maka kita harus mampu membentuk opini masyarakat dunia. Tampaknya hal itu mudah kita capai, karena sarana yang paling efektif telah kita kuasai, yaitu surat kabar yang setiap hari terbit dengan oplag yang besar (dan kini ditambah stasiun tv, kantor berita, internet).
Pada artikel Metode Propaganda dan Mind Control Elite Global kami telah menjelaskan, bahwa 90 % media masa internasional saat ini telah mereka kuasai. Oleh karenanya penggiringan opini publik dunia dapat dengan mudah bisa mereka lakukan.
Propaganda dan Terorisme
Untuk menunjukkan kekuatan kita, maka salah satu negara harus diserbu dengan gerakan teroris dan tindakan-tindakan keji. Jika bangsa lain mengetahui kekuatan kita, maka Yahudi akan ditakuti oleh seluruh bangsa. Jika ada bangsa yang ingin melawan kita, maka akan kita gempur dengan senjata buatan Amerika dan buatan negeri lain yang menjadi sekutu kita.
Apa yang telah ditulis Rothschild pada Protokol VII telah anda rasakan selama beberapa tahun kebelakang hingga saat ini. Tragedi-tragedi terorisme yang terjadi selama ini jelas sejatinya bukan dilakukan oleh umat beragama, dan sejatinya bukan dilakukan dengan dalih membela agama tertentu. Terorisme adalah agenda Elite Global dalam membuat perpecahan umat beragama sekaligus melunturkan keyakinan manusia terhadap agama. Mereka menginginkan agar agama di pandang sebagai penyebab peperangan dan pernyebab terjadinya pertumpahan darah. Negara dengan umat kristen terbesar (AS) sudah mereka taklukan, dan kini serentetan aksi propaganda teroris dengan bendera islam yang mereka bentuk (ISIS, Al-Qaeda, Boko Haram dll) menjadi metode mereka untuk melemahkan umat muslim.
Bagi Rothschild dan penerusnya (Elite Global), perang adalah “uang”, perang adalah “bisnis” dan perang dunia berarti bisnis yang sangat besar serta memiliki efek multi untuk merealisasikan NWO. Pelajaran itu ia dapat dari Prince William IX of Hasse-Kassel yang merupakan penyandang keuangan perdana Rothschild di awal sepak terjangnya. Silahkan baca mengenai Siapa Rothschild !
Buka juga :
Agar segala rencana dapat dicapai, maka kita harus mampu membentuk opini masyarakat dunia. Tampaknya hal itu mudah kita capai, karena sarana yang paling efektif telah kita kuasai, yaitu surat kabar yang setiap hari terbit dengan oplag yang besar (dan kini ditambah stasiun tv, kantor berita, internet).
Pada artikel Metode Propaganda dan Mind Control Elite Global kami telah menjelaskan, bahwa 90 % media masa internasional saat ini telah mereka kuasai. Oleh karenanya penggiringan opini publik dunia dapat dengan mudah bisa mereka lakukan.
Propaganda dan Terorisme
Untuk menunjukkan kekuatan kita, maka salah satu negara harus diserbu dengan gerakan teroris dan tindakan-tindakan keji. Jika bangsa lain mengetahui kekuatan kita, maka Yahudi akan ditakuti oleh seluruh bangsa. Jika ada bangsa yang ingin melawan kita, maka akan kita gempur dengan senjata buatan Amerika dan buatan negeri lain yang menjadi sekutu kita.
Apa yang telah ditulis Rothschild pada Protokol VII telah anda rasakan selama beberapa tahun kebelakang hingga saat ini. Tragedi-tragedi terorisme yang terjadi selama ini jelas sejatinya bukan dilakukan oleh umat beragama, dan sejatinya bukan dilakukan dengan dalih membela agama tertentu.
Bagi Rothschild dan penerusnya (Elite Global), perang adalah “uang”, perang adalah “bisnis” dan perang dunia berarti bisnis yang sangat besar serta memiliki efek multi untuk merealisasikan NWO. Pelajaran itu ia dapat dari Prince William IX of Hasse-Kassel yang merupakan penyandang keuangan perdana Rothschild di awal sepak terjangnya. Silahkan baca mengenai Siapa Rothschild !
Buka juga :
Post a Comment for "Perang Dunia, Protokol VII"