Kitab Tuntunan Elite Global, Protokol III
Kitab Tuntunan Elite Global, PROTOKOL III |
Artikel ini akan membahas apa yang telah kami mulai dalam rangka mengupas isi dari The Protocol of Zion yang merupakan kitab tuntunan Elite Global dalam rangka menguasai dunia. Kitab suci umat beragama telah menggambarkan kepada kita, bahwa setan merupakan kombinasi dari sifat cerdik, sesat dan licik. Mereka memiliki tujuan untuk memadamkan cahaya kebenaran (ajaran dengan nilai-nilai keTuhanan) yang di turunkan untuk mengatur manusia agar memperoleh ketentraman , kedamaian, kasih sayang dan kesejahteraan dalam hidup.
Salah satu contoh dari perpaduan sifat iblis tersebut adalah menjadikan ideologi mereka, sebagai ideologi yang terasa benar di mata sebagian besar umat manusia. Ideologi itu dibuat seolah kekinian (modern) dan berpihak kepada masyarakat seutuhnya. Namun ideologi itu sebenarnya membuka peluang besar terciptanya kebencian, kehancuran, perpecahan, ketegangan, peperangan, bahkan menghilangkan kebebasan sejati. Contoh dari ideologi sesat yang sukses mereka terapkan di dunia adalah “Demokrasi”. Next, kami akan bahas lebih lanjut didalam artikel ini!
Anyway, bagi anda yang belum membaca Protokol I dan Protokol II, kami saran kan anda membacanya dahulu agar pembahasan pada artikel ini akan lebih mudah dipahami. Kali ini Melinweb.com akan membahas Protokol III yakni Metode Penaklukan. Langsung saja ya!
PROTOkOL III : Metode Penaklukan
Kini beban kita tinggal menerobos terowongan yang pendek, setelah itu daerah yang dikuasai oleh ular akan kita kunci. Bila sudah dikunci, berarti semua benua eropa akan tergenggam dalam tangan kita.
Kini beban kita tinggal menerobos terowongan yang pendek, setelah itu daerah yang dikuasai oleh ular akan kita kunci. Bila sudah dikunci, berarti semua benua eropa akan tergenggam dalam tangan kita.
Ular merupakan lambang Free Masonary yang merupakan gerakan satanic dengan dalih Zionisme Internasional. Target awal dari pergerakan mereka adalah penguasaan benua Eropa. Itali, Perancis, Rusia, Inggris dan Britania raya adalah bidikan awal mereka agar Eropa bisa dikendalikan. Kini Eropa telah betul-betul mereka kuasai dan terbitnya mata uang Euro menjadi penguat dari itu semua.
Tidak hanya Eropa, warga Amerika yang memiliki karaker individualis alias hanya memikirkan diri sendiri dianggap sebagai sasaran empuk mereka. Saat ini AS kita telah kita kenal sebagai negara adi daya. Namun tahukah anda bahwa AS memiliki pemerintah bayangan ?
Elite Global Amerika Serikat
Info ini kami dapat dari seorang mantan wartawan investigasi CNBN Asia bernama Jerry Duane. Dalam bukunya yang berjudul “Bayang-Bayang Gurita”, Ia menyebutkan bahwa Federal Emergency Management Agency (FEMA) merupakan pusat komando dari pemerintah bayangan AS yang di duduki oleh sekelompok orang pemuja setan, Freemason alias Elite Global. Jumlah mereka cuma sekitar 2% dari penduduk AS, namun mereka menguasai 98% dari keuatan yang ada di negeri paman Sam ini.
Wewenang institusi ini melebihi kebijakan yang dikeluarkan presiden atau kongres sekalipun. FEMA memiliki anggaran rahasia senilai miliaran dolar. Menurut Jerry, dana operasional FEMA di peroleh melaui “anggaran hitam”, yakni bersumber dari hasil mengendalikan perdagangan narkoba diseluruh dunia.
Kini negara dengan pemeluk agama kristen protestan terbesar itu pun telah mereka kuasai, dan selanjutnya mereka juga telah dan memiliki agenda menaklukan negara-negara dengan mayoritas pemeluk agama lain terbesar di dunia, termasuk Indonesia.
Info ini kami dapat dari seorang mantan wartawan investigasi CNBN Asia bernama Jerry Duane. Dalam bukunya yang berjudul “Bayang-Bayang Gurita”, Ia menyebutkan bahwa Federal Emergency Management Agency (FEMA) merupakan pusat komando dari pemerintah bayangan AS yang di duduki oleh sekelompok orang pemuja setan, Freemason alias Elite Global. Jumlah mereka cuma sekitar 2% dari penduduk AS, namun mereka menguasai 98% dari keuatan yang ada di negeri paman Sam ini.
Wewenang institusi ini melebihi kebijakan yang dikeluarkan presiden atau kongres sekalipun. FEMA memiliki anggaran rahasia senilai miliaran dolar. Menurut Jerry, dana operasional FEMA di peroleh melaui “anggaran hitam”, yakni bersumber dari hasil mengendalikan perdagangan narkoba diseluruh dunia.
Kini negara dengan pemeluk agama kristen protestan terbesar itu pun telah mereka kuasai, dan selanjutnya mereka juga telah dan memiliki agenda menaklukan negara-negara dengan mayoritas pemeluk agama lain terbesar di dunia, termasuk Indonesia.
Obama yang pernah makan “nasi goreng menteng” dan “bakso” adalah bagian dari agenda untuk menjaga penaklukan Indonesia yang telah terealisasi sejak era orde baru. Sejalan dengan Bush, Obama pun adalah seorang Freemason. Obama pernah berjanji akan mendukung penuh perjuangan Israel untuk menguasai Palestina. Pasca terbunuhnya JFK, maka semua pemimpin AS adalah jebolan Freemason, yang memiliki misi “New World Order”. Misi yang merupakan bahaya serius, namun sering di anggap sebagai “omong kosong” oleh sebagian besar umat beragama.
Rakyat Lawan Pemerintah
Kita harus mempertajam ketegangan pemerintah dengan rakyat. Agar wibawa pemerintah menjadi lemah dan rakyat pun tidak memiliki daya untuk bertindak, Kemudian kita akan mudah menguasai keduanya sesuai dengan tujuan kita.
Kita harus mampu memberikan semangat agar para aktivis partai saling berebut kursi pemerintahan.
Membuat pemerintah dan rakyat tidak rukun merupakan suatu kondisi yang Elite Global harapkan dan terus mereka kendalikan. Mereka telah berhasil menanamkan suatu paham yang akan membuat ketegangan kedua kubu tersebut terus berlangsung hingga kapanpun. Paham tersebut adalah “Demokrasi”. Paham yang penuh kerancuan dan penyebab terjadi nya Tirani yang justru menghilangkan kebebasan rakyat yang sebenarnya. Paham yang di dasari oleh prinsip sekulerisme, dengan tujuan memisahkan nilai ke Tuhanan dari metode tata negara.
Seperti yang telah kita lihat bersama, kursi pemerintahan yang hirarki nya merupakan tanggung jawab berat bagi para pejabat, kini justru menjadi kedudukan yang diperebutkan oleh para aktivis partai. Tujuan mulia partai menjadi bengkok di tengah jalan karena tergiur dengan kepentingan mengeruk keuntungan publik yang begitu melimpah ruah. Kerusakan sistemik telah terjadi di awal, tepatnya sejak mereka melakukan langkah-langkah instan dan kotor dalam perebutan kursi tersebut. Politik, bukan lagi bidang yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan ke Tuhanan. Uang dan Kekuasaan, telah menjadi pengendali utama bidang ini, dan hasilnya justru kerap mengesampingkan kepentingan rakyat yang di gembar-gemborkan untuk di bela saat kampanye.
Kita harus mempertajam ketegangan pemerintah dengan rakyat. Agar wibawa pemerintah menjadi lemah dan rakyat pun tidak memiliki daya untuk bertindak, Kemudian kita akan mudah menguasai keduanya sesuai dengan tujuan kita.
Kita harus mampu memberikan semangat agar para aktivis partai saling berebut kursi pemerintahan.
Membuat pemerintah dan rakyat tidak rukun merupakan suatu kondisi yang Elite Global harapkan dan terus mereka kendalikan. Mereka telah berhasil menanamkan suatu paham yang akan membuat ketegangan kedua kubu tersebut terus berlangsung hingga kapanpun. Paham tersebut adalah “Demokrasi”. Paham yang penuh kerancuan dan penyebab terjadi nya Tirani yang justru menghilangkan kebebasan rakyat yang sebenarnya. Paham yang di dasari oleh prinsip sekulerisme, dengan tujuan memisahkan nilai ke Tuhanan dari metode tata negara.
Seperti yang telah kita lihat bersama, kursi pemerintahan yang hirarki nya merupakan tanggung jawab berat bagi para pejabat, kini justru menjadi kedudukan yang diperebutkan oleh para aktivis partai. Tujuan mulia partai menjadi bengkok di tengah jalan karena tergiur dengan kepentingan mengeruk keuntungan publik yang begitu melimpah ruah. Kerusakan sistemik telah terjadi di awal, tepatnya sejak mereka melakukan langkah-langkah instan dan kotor dalam perebutan kursi tersebut. Politik, bukan lagi bidang yang menjunjung tinggi nilai keadilan dan ke Tuhanan. Uang dan Kekuasaan, telah menjadi pengendali utama bidang ini, dan hasilnya justru kerap mengesampingkan kepentingan rakyat yang di gembar-gemborkan untuk di bela saat kampanye.
Buruh, Senjata Elite Global Sepanjang Masa
Kita harus mampu memberikan nasihat kepada kaum buruh dan pekerja seakan-akan memperoleh prioritas yang memuaskan dari kebijaksanaan dan undang-undang yang tertulis diatas kertas. Padahal tulisan itu hanyalah kebohongan belaka. Dengan demikian agen-agen Yahudi akan kita kirim untuk mengatur roda perusahaan sesuai tujuan kita.
Kita harus mampu meningkatkan rasa benci dan dengki di kalangan buruh untuk meledakkan kemelut perekonomian dunia. Sarana yang tepat untuk menciptakan situasi seperti itu adalah emas yang telah kita genggam. Kita harus mampu menanamkan rasa benci di hati kaum buruh agar tetap bermusuhan dengan orang kaya sejak kecil.
Kejahatan para Elite terus berlangsung. Menjadikan manusia sebagai senjata adalah hal biasa buat mereka. Kaum buruh menjadi sasaran empuk provokasi mereka. Seperti yang kami telah jelaskan pada Bab penjelasan Protokol II. “May day” yang kaum buruh anggap sebagai simbol dan pengingat tersalurkannya aspirasi mereka, sebenarnya adalah salah satu buah dari paham Demokrasi yang mereka tanamkan. Salah satu tujuannya agar ketegangan terus mengental, sehingga kapan pun tombol pemicunya mereka tekan, maka perseteruan antara rakyat dan pemerintah akan terjadi di belahan bumi manapun. Tidak hanya itu, kesenjangan sosial akan semakin nampak, dan ketegangan antara “si kaya” dan “si miskin” merupakan situasi yang akan terus mereka jaga.
Kemarahan buruh, jelas akan berpengaruh terhadap roda perekonomian suatu negara. Di masa lampau mereka menjadikan emas sebagai pengendali nilai tukar akan suatu barang. Namun di era pada saat mereka telah menguasai perbankan dunia (World Bank), pengaturan peredaran mata uang telah memainkan peran emas di era sebelumnya. Kenaikan harga kebutuhan pokok akan mencekik kaum buruh, sehingga mosi ketidak percayaan terhadap pemerintah suatu negara bisa kapanpun di hembuskan.
Kita harus mampu memberikan nasihat kepada kaum buruh dan pekerja seakan-akan memperoleh prioritas yang memuaskan dari kebijaksanaan dan undang-undang yang tertulis diatas kertas. Padahal tulisan itu hanyalah kebohongan belaka. Dengan demikian agen-agen Yahudi akan kita kirim untuk mengatur roda perusahaan sesuai tujuan kita.
Kita harus mampu meningkatkan rasa benci dan dengki di kalangan buruh untuk meledakkan kemelut perekonomian dunia. Sarana yang tepat untuk menciptakan situasi seperti itu adalah emas yang telah kita genggam. Kita harus mampu menanamkan rasa benci di hati kaum buruh agar tetap bermusuhan dengan orang kaya sejak kecil.
Kejahatan para Elite terus berlangsung. Menjadikan manusia sebagai senjata adalah hal biasa buat mereka. Kaum buruh menjadi sasaran empuk provokasi mereka. Seperti yang kami telah jelaskan pada Bab penjelasan Protokol II. “May day” yang kaum buruh anggap sebagai simbol dan pengingat tersalurkannya aspirasi mereka, sebenarnya adalah salah satu buah dari paham Demokrasi yang mereka tanamkan. Salah satu tujuannya agar ketegangan terus mengental, sehingga kapan pun tombol pemicunya mereka tekan, maka perseteruan antara rakyat dan pemerintah akan terjadi di belahan bumi manapun. Tidak hanya itu, kesenjangan sosial akan semakin nampak, dan ketegangan antara “si kaya” dan “si miskin” merupakan situasi yang akan terus mereka jaga.
Kemarahan buruh, jelas akan berpengaruh terhadap roda perekonomian suatu negara. Di masa lampau mereka menjadikan emas sebagai pengendali nilai tukar akan suatu barang. Namun di era pada saat mereka telah menguasai perbankan dunia (World Bank), pengaturan peredaran mata uang telah memainkan peran emas di era sebelumnya. Kenaikan harga kebutuhan pokok akan mencekik kaum buruh, sehingga mosi ketidak percayaan terhadap pemerintah suatu negara bisa kapanpun di hembuskan.
Menciptakan Generasi Lemah
Untuk merealisir program itu, kita tidak akan terbentur oleh bahaya, lantaran masyarakat Kristen yang sudah lemah akan mudah dikuasai, terutama menguasai pemerintah yang akan membinasakan Yahudi dari muka bumi ini.
Generasi lemah adalah generasi yang jauh dari nilai-nilai keTuhanan. Generasi inilah yang menjadi target untuk di ciptakan oleh mereka dan 7F menjadi metodenya. Jauhnya generasi dari nilai-nilai ajaran ilahi akan mempermudah mereka dalam melakukan tipu daya sekaligus mempermudah suksesi program mereka.
Elite Global paham betul bahwa, mereka harus selalu berada di balik layar. Jika terlihat pun, mereka harus berperan sebagai serigala berbulu domba. Begitu halnya dengan program-program mereka, berlagak menjadi penengah dunia, namun sebenarnya justru menjadi pengatur ketegangan dunia (PBB). Seolah menawarkan paham kebebasan, padahal menghilangkan hirarki kebebasan itu sendiri (Demokrasi). Mengatasnamakan kebebasan, kemanjuan dan masa depan, namun sebenarnya kembali ke masa penjajahan (Globalisasi).
Program dan paham mereka yang berbalut kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan mampu mengecoh dan membingungkan umat beragama. Melemahkan umat Kristen telah berhasil mereka lakukan. Kini giliran Islam yang menjadi target mereka. Pembuatan identitas Islam versi mereka terus mereka gencarkan. Terorisme dan Radikalisme adalah identitas baru Islam yang mereka coba sematkan. Negara yang masyarakatnya termakan dengan pemahaman untuk membenci Yahudi, menjadi sasaran empuk provokasi mereka.
Adam dan Hawa terperdaya oleh provokasi setan berwujud Ular. Dari peristiwa itu seharusnya kita tersadar, bahwa setiap peperangan, ketegangan atau kekacauan didunia ini merupakan ulah si “Ular”. Musuh yang kita hadapi bukan umat beragama lain, yang kita hadapi adalah “iblis” di balik kegelapan yang diidap oleh segelintir manusia, namun mereka memiliki kekuatan dalam mengendalikan dunia. Mereka mengenakan “kaca mata setan” pada mata kita dalam memandang hidup, sehingga hirarki kebaikan dan keburukan menjadi tertukar.
Untuk merealisir program itu, kita tidak akan terbentur oleh bahaya, lantaran masyarakat Kristen yang sudah lemah akan mudah dikuasai, terutama menguasai pemerintah yang akan membinasakan Yahudi dari muka bumi ini.
Generasi lemah adalah generasi yang jauh dari nilai-nilai keTuhanan. Generasi inilah yang menjadi target untuk di ciptakan oleh mereka dan 7F menjadi metodenya. Jauhnya generasi dari nilai-nilai ajaran ilahi akan mempermudah mereka dalam melakukan tipu daya sekaligus mempermudah suksesi program mereka.
Elite Global paham betul bahwa, mereka harus selalu berada di balik layar. Jika terlihat pun, mereka harus berperan sebagai serigala berbulu domba. Begitu halnya dengan program-program mereka, berlagak menjadi penengah dunia, namun sebenarnya justru menjadi pengatur ketegangan dunia (PBB). Seolah menawarkan paham kebebasan, padahal menghilangkan hirarki kebebasan itu sendiri (Demokrasi). Mengatasnamakan kebebasan, kemanjuan dan masa depan, namun sebenarnya kembali ke masa penjajahan (Globalisasi).
Program dan paham mereka yang berbalut kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan mampu mengecoh dan membingungkan umat beragama. Melemahkan umat Kristen telah berhasil mereka lakukan. Kini giliran Islam yang menjadi target mereka. Pembuatan identitas Islam versi mereka terus mereka gencarkan. Terorisme dan Radikalisme adalah identitas baru Islam yang mereka coba sematkan. Negara yang masyarakatnya termakan dengan pemahaman untuk membenci Yahudi, menjadi sasaran empuk provokasi mereka.
Adam dan Hawa terperdaya oleh provokasi setan berwujud Ular. Dari peristiwa itu seharusnya kita tersadar, bahwa setiap peperangan, ketegangan atau kekacauan didunia ini merupakan ulah si “Ular”. Musuh yang kita hadapi bukan umat beragama lain, yang kita hadapi adalah “iblis” di balik kegelapan yang diidap oleh segelintir manusia, namun mereka memiliki kekuatan dalam mengendalikan dunia. Mereka mengenakan “kaca mata setan” pada mata kita dalam memandang hidup, sehingga hirarki kebaikan dan keburukan menjadi tertukar.
Buka juga :
Post a Comment for "Kitab Tuntunan Elite Global, Protokol III"