Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Asumsi Bumi Datar dan Bumi Bola

Perbedaan Asumsi Bumi Datar dan Bumi Bola

Sebelum anda mengomentari masuk akal atau tidaknya pernyataan bahwa “Bumi itu datar”, anda perlu paham dulu beberapa perbedaan asumsi bumi datar dan bumi bola. Mengapa demikian? Karena bila asumsi-asumsi itu gagal dipahami, maka anda pasti akan menertawakan dan menganggap bodoh teori bumi datar. Singkat cerita, jika asumsi bumi bulat yang selama ini anda tahu di aplikasikan terhadap teori bumi datar, maka hasilnya tidak akan nyambung.

Dalam artikel ini kami akan membahas kesalahan-kesalahan asumsi pemahaman oleh orang yang belum paham teori bumi datar. Seperti artikel lainnya, pemaparan ini bukan dibuat untuk memaksa anda untuk percaya bahwa bumi itu datar, karena keyakinan mengenai bentuk bumi seperti apa, adalah hak anda. So, believe it or not its all your choice.

Perbedaan asumsi antara teori bumi bola dan bumi datar

1. Arah mata angin

Arah mata angin teori bumi bulat dan bumi datar memiliki kesamaan dan perbedaan. Adapun persamaannya antara lain sbb:
  • Nama mata angin yakni Timur, Selatan, Barat, Utara
  • Utara menunjuk ke Kutub Utara
  • Selatan Menunjuk ke kutub Selatan
Sementara perbedaannya adalah :
  • Peta yang digunakan untuk mengaplikasikan arah mata angin berbeda. Pada peta bumi datar, Kutub Utara berada di pusat lingkaran bumi, sementara Kutub Selatan berada di sekeliling bumi dan merupakan tembok es (bukan benua).
  • Pada peta bumi datar arah barat adalah searah jarum jam, sementara arah timur berkebalikan dengan arah jarum jam


2. Pusat tata surya dan Revolusi Bumi

Pada bumi bulat yang menjadi pusat tata surya adalah matahari. Bumi diyakini melakukan revolusi terhadap matahari. Sedangkan pada bumi datar justru bumi itu sendirilah yang menjadi pusat tata surya, sehingga matahari lah yang melakukan revolusi terhadap matahari.

3. Ukuran bumi, bulan, matahari dan jarak diantara benda-benda itu

Pada bumi bulat, matahari adalah benda langit terbesar, yakni berdiameter 1,392,684 Km atau 109 x diameter bumi atau 400 kali diameter bulan. Jarak Matahari 149,600,000 Km atau 400 kali Jarak dengan Bulan. Kesimpulannya Matahari adalah benda langit terbesar dan jaraknya lebih jauh dibandingkan dengan jarak antara bumi dan bulan.

Pada bumi datar, diameter bumi jauh lebih besar dibandingkan bulan dan matahari. Besar matahari tidak jauh berbeda dengan bulan. Jarak matahari, bulan terhadap bumi terbilang dekat. Hal ini bisa disimpulkan dari observasi alam di lapangan. Terlihat perbedaan ukuran melihat matahari dari daratan dengan dari udara. Matahari terlihat lebih besar jika dilihat dari udara, hal ini menandakan matahari tidak sejauh seperti yang dikatakan NASA. Jika memang matahari itu berdiameter 109x bumi, seharusnya tidak nampak perbedaan ukuran melihat matahari dari darat dengan dari udara. Untuk lebih detail, anda bisa membaca artikel Matahari Mengitari Bumi.

Pada bumi bulat, bulan didefinisikan sebagai benda langit yang tak bercahaya. Bulan bersinar karena menerima pantulan sinar matahari. Semenara pada bumi datar, bulan bersinar sendiri, namun sifat sinar bulan berkebalikan dengan matahari, yakni dingin. Untuk membuktikannya anda bisa membuat percobaan kecil-kecilan seperti yang ada di video dibawah ini :

Pada bumi datar, bentuk bulan juga diyakini tidak berbentuk bola. Adanya fenomena bulan bintang, merupakan penjelasan bahwa bentuk bulan diyakini seperti disk transparant.

gb69

4. Kutub Selatan

Pada bumi bulat, kutub selatan adalah benua es yang berada di bagian bawah / selatan bumi. Sementara di bumi datar, kutub selatan adalah tembok es yang mengelilingi bumi yang berada di ujung selatan bumi (jadi bukan benua).

Perlu diketahui juga, pada bumi bulat, bagian selatan khatulistiwanya mengecil. Lain halnya dengan pada bumi datar, bagian selatan khatulistiwanya justru semakin melebar hingga ke kutub selatan.



5. Rotasi bumi

Rotasi adalah berputarnya suatu benda pada titik sumbu yang tetap. Pada teori bumi bulat, bumi di yakini berotasi dengan kecepatan 1.669,97 Km/Jam. Rotasi bumi selama 24 jam adalah hitungan 1 hari suatu daerah.

Pada teori bumi datar, bumi tidak berotasi. Lantas bagaimana bisa terjadi siang dan malam? Terjadinya siang dan malam bukan di sebabkan oleh rotasi bumi, melainkan karena revolusi matahari terhadap bumi. 1 putaran revolusi matahari berarti terjadinya pergantian hari. Pada artikel Bumi Berotasi adalah Hoax, kami membuat pejelasan logis mengenai bumi yang seharusnya tidak berotasi
6.Penjelasan ayat Quran mengenai bentuk bumi

Salah satu ayat Al Quran yag penafsirannya menjadi perdebatan adalah surat An Naazi´aat (79) ayat 30, yang berbunyi :

“Dan Bumi sudah itu dihamparkannya”


Pendapat Dr Naik Zaikir soal Bentuk Bumi

Menurut Dr Naik Zakir, dalam bahasa Arab kata “Dahaha” (دَحَىٰهَآ) yang di dalam tafsir berarti “hamparan” berasal dari kata “Duhya” yang juga bisa berarti sebuah telur. Ia mengatakan bahwa bumi itu tidak berbentuk bulat sempurna melainkan bulat gepeng dan mengembung ditengah (oblate). Hal ini sama persis seperti yang dikatakan Prof Neil deGrasse Tyson yang merupakan Ilmuan selebriti buatan NASA. ada bisa melihat video wawancara nya disini. Menurut Dr Zakir Naik, kata “duhya” bukan berarti telur pada umumnya, namun lebih spesifik seperti telur burung unta. Berikut ini video penjelasan dari Dr Naik Zakir.

Dalam penjelasan itu, Dr Naik Zakir masih menggunakan asumsi bumi bulat untuk menjelaskan terjadinya siang dan malam. Pada saat ia menjelaskan surat Az Zumar(39) ayat 5, kata “Kowara” yang artinya menggulung dimaknai membentuk suatu bulatan. Sehingga ia mengatakan kalo siang dam malam hanya mungkin terjadi kalo bumi bulat. So, dalam pemahaman beliau, bumi berotasi dan berevolusi terhadap matahari.

Sementara bagi teori bumi datar, bumi itu diam dan justru matahari lah yang berevolusi tehadap bumi seperti yang di kemukakan oleh cendekiawan arab yang bernama Shaykh Abdul Azeez ibn Abdullah ibn Baz dan Shaykh Saleh Al Fawzan, anda bisa lihat video penjelasannya dibagian depan video ini. Sebenarnya kata “Kowara” atau menggulung itu juga bisa diaplikasikan di teori bumi datar yang

bentuknya juga lingkaran. Ada kemungkinan Dr Naik Zakir belum paham soal asumsi itu.




Pendapat Cendekiawan Arab soal Bentuk Bumi

Lain halnya dengan video yang kami temukan dari Abu Ismael Channel di youtube. Channel itu mengumpulkan banyak pendapat ulama arab saudi yang penjelasannya juga se kredibel seorang Dr Naik Zakir. Dua diantara cendekiawan tersebut adalah yang telah saya sebutkan diatas.

Berikut ini rangkuman penjelasannya yang telah kami potong menjadi video berdurasi singkat.

Dalam video itu dijelaskan bahwa kata “Dahaha“(دَحَىٰهَآ) tidak berarti membuat sesuatu yang berbentuk telur burung unta. Dalam teks-teks klasik islam tidak pernah ada yang mendukung definisi itu. Jika ingin menuliskan kata bahwa bumi berbentuk telur burung unta, maka cara menulisnya akan seperti ini.

“Bumi seperti telur burung unta”

“Dahaa” dalam bahasa Arab klasik berarti “Menghamparkan” atau “Meluaskan”. Itulah artinya secara umum. Cara untuk memahami bahasa Arab dengan baik adalah dengan cara memahami bagaimana orang Arab kuno menggunakan kata itu. Orang arab kuno menggunakan kata “Dahaa” untuk menjelaskan tindakan seekor burung unta dalam mempersiapkan sarangnya di tanah.

Habitat tinggal burung unta tanahnya sangat keras. Maka burung unta perlu mempersiapkan sarang dengan cara melembutkan tanah itu dengan paruh dan kakinya sebelum telur di letakan. Allah menggunakan kata “Dahaa” untuk menjelaskan persiapan Nya dalam menciptakan bumi untuk umat manusia dan makhluk hidup lainnya.


Buka juga :
Sajian Bagus
Sajian Bagus Sajian Bagus adalah blog yang menyajikan postingan yang bagus supaya dapat berguna dan bermanfa'at bagi yang membacanya. Silahkan kunjungi terus situs ini, dan bagikan jika dirasa bermanfaat agar orang lain mengetahuinya. Sebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.

Post a Comment for "Perbedaan Asumsi Bumi Datar dan Bumi Bola"