Ilusi Leluhur Manusia
Ilusi Leluhur Manusia |
Halo, mohon maaf saya lama tak menulis. Belakangan saya dan kawan kawan lumayan sibuk ngurusin kemenangan kami tuk kesekian kalinya, dalam hal menciptakan inflasi, naikin harga-harga kebutuhan hingga mencekek para manusia, lewat nyetak uang dari awan (uang digital). Buat agan-agan yang belum nyambung dengan omongan saya ini, monggo di klik kategori apa kata setan dan ubek-ubek lah postingan saya yang berhubungan dengan keuangan dan perbankan. Sistem keuangan jahiliyah kami dengan konsep 3 pilar penyesatan yakni, Uang Kertas tak ber-backup LM, Fractional Reserve Requirement (FRR) dan Interest telah menjadi sistemik hidup yang tidak dirasakan sebagai suatu kejanggalan konsep peredaran uang dan ekonomi perbankan.
Di posting kali ini, saya akan menerangkan jurus lain yang sejatinya punya tujuan sama, yakni melemahkan manusia, dan menyesatkan mereka semua kelembah yang paling dalam. Jurus lain yang diajarkan Bos untuk menanamkan penyesatan kepada manusia adalah, dengan memutuskan hubungan mereka dengan para leluhur. Kami harus buat mereka tidak ber-usuwah terhadap para Nabi dan Rasul. Ajaran ini kami sebut dengan “Ilusi Leluhur Manusia“. Kami akui bahwa para manusia pilihan Tuhan itu (Nabi/Rasul) begitu hebat, begitu sabar dan cenderung lebih pandai dan lebih maju pemikirannya, jika dibanding dengan jaman ketika mereka hidup.
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka Bumi” … (Q.S. 2 :30)
Kami sadar, bahwa manusia memang spesial, oleh karenanya kami iri kepada mereka, sebab takdir mereka adalah menjadi pemimpin dunia. Kami sadar bahwa, Kami tidak mungkin bisa melawan ketetapan Nya, namun bukan berarti kami diam saja menerima takdir kami sebagai penghuni tetap neraka jahanam. Untuk menjegal apa yang telah Tuhan takdirkan kepada manusia. Kami harus merancang skenario doktrinasi, bahwa leluhur manusia itu “bodoh” dan “primitif”. Dengan begitu rasa percaya diri mereka untuk memimpin meluntur, segenap potensi yang mereka miliki tertambat, bahkan sirna dan justru menyerahkan kendali dunia kepada kami.
Kebiasan dan kegalauan, antara harus percaya dengan kitab suci atau justru mempercayai ilmu sejarah karangan kami, menjadi target minimal yang harus kami capai. Kerancuan dan kebiasan akan melahirkan kebingungan, dan kebingungan akan melahirkan probabilita keputusan memilih jalan yang salah.
Teori Charles Darwin
Kami tunjuk duta kami yang bernama Charles Darwin untuk memulai membuat skenario kebiasan leluhur manusia. Darwin kami perintahkan untuk membuat Teori Evolusi manusia. Kami sebut dan klaim bahwa manusia itu dulunya kera, kemudian evolusi menghantarkan perubahan kera pra-sejarah itu menjadi manusia pra-sejarah nan primitif, hingga akhirnya menjadi manusia seperti Anda sekarang. Kami perkuat keberhasilan Darwin menyebar teori ngawur itu dengan drama penemuan tulang-tulang manusia purba, dan memberikan kerangka temuan itu nama dengan bahasa Yunani dan Latin agar terkesan ilmiah.
Penjelasan kitab suci, bahwa manusia pertama adalah Adam berhasil kami biaskan. Sifat Tuhan yang mampu mewujudkan sesuatu sesuai kehendak Nya kami tutupi dengan dalih evolusi kera menjadi manusia. Apa yang kami ajarkan kepada Darwin kini telah masuk kedalam kurikulum pelajaran dan telah dianggap sebagai ilmu sejarah yang tervalidasi diseluruh dunia. Semua sudah kadung terasa benar. Tidak lagi ada yang mempertanyakan bahwa,
Kami tunjuk duta kami yang bernama Charles Darwin untuk memulai membuat skenario kebiasan leluhur manusia. Darwin kami perintahkan untuk membuat Teori Evolusi manusia. Kami sebut dan klaim bahwa manusia itu dulunya kera, kemudian evolusi menghantarkan perubahan kera pra-sejarah itu menjadi manusia pra-sejarah nan primitif, hingga akhirnya menjadi manusia seperti Anda sekarang. Kami perkuat keberhasilan Darwin menyebar teori ngawur itu dengan drama penemuan tulang-tulang manusia purba, dan memberikan kerangka temuan itu nama dengan bahasa Yunani dan Latin agar terkesan ilmiah.
Penjelasan kitab suci, bahwa manusia pertama adalah Adam berhasil kami biaskan. Sifat Tuhan yang mampu mewujudkan sesuatu sesuai kehendak Nya kami tutupi dengan dalih evolusi kera menjadi manusia. Apa yang kami ajarkan kepada Darwin kini telah masuk kedalam kurikulum pelajaran dan telah dianggap sebagai ilmu sejarah yang tervalidasi diseluruh dunia. Semua sudah kadung terasa benar. Tidak lagi ada yang mempertanyakan bahwa,
“Jika pada masa lampau manusia adalah Kera yang berevolusi berjuta-juta tahun hingga mencapai puncak wujud manusia seperti Anda saat ini , mengapa sampai sekarang Kera masih juga ada ?”
Meski tidak semua orang percaya dengan apa yang kami karang, namun paling tidak kebiasan leluhur manusia yang kami targetkan membuahkan hasil. Hingga saat ini tidak semua manusia mengingat dan berusaha mencontoh Nabi dan Rasul suruhan Nya. Tidak semua manusia paham kisah mereka yang begitu inspiratif dan mengandung solusi kebaikan dan perbaikan hidup.
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. 11:120)
Hati manusia jadi semakin mudah dirapuhkan, kitab suci hanya akan dijadikan pajangan dan bacaan belaka. Dan dengan sedikit sentuhan penyesatan atas nama modernisasi dan gaya hidup kekinian, Nabi dan Rasul tidak lagi menjadi idola para manusia.
Meski tidak semua orang percaya dengan apa yang kami karang, namun paling tidak kebiasan leluhur manusia yang kami targetkan membuahkan hasil. Hingga saat ini tidak semua manusia mengingat dan berusaha mencontoh Nabi dan Rasul suruhan Nya. Tidak semua manusia paham kisah mereka yang begitu inspiratif dan mengandung solusi kebaikan dan perbaikan hidup.
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. 11:120)
Hati manusia jadi semakin mudah dirapuhkan, kitab suci hanya akan dijadikan pajangan dan bacaan belaka. Dan dengan sedikit sentuhan penyesatan atas nama modernisasi dan gaya hidup kekinian, Nabi dan Rasul tidak lagi menjadi idola para manusia.
Buka juga :
Post a Comment for "Ilusi Leluhur Manusia"