Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bulan Pada Bumi Datar

Bulan Pada Bumi Datar

Selama ini kita telah mengenal bulan sebagai benda langit berbentuk bola yang mengorbit bumi. Bulan disebut-sebut sebagai satelit alami milik bumi. Meski terlihat bersinar dari bumi, bulan diyakini tidak memiliki sinar, dan hanya memantulkan sinar yang di pancarkan oleh matahari. Maka dari itu dibuat asumsi bahwa bulan bisa di kunjungi dan kita telah dikenalkan mengenai sejarah pendaratan manusia di bulan. Jika memang bisa, secara logika sebetulnya akan sangat sulit mendarat di bulan, mengingat bumi berotasi dan bulan mengorbit terhadap bumi.


Berkebalikan dengan hal di atas, teori bumi datar justru berpendapat sebaliknya. Bulan pada bumi datar memang mengorbit bumi, namun bulan tidak berbentuk bola, melainkan berbentuk seperti disk transparan. Dari sinilah simbol bulan dan bintang berasal. Pada siang hari bulan terkadang terlihat dalam keadaan menyatu dengan langit sebagiannya, dan terlihat bintang di langit tersebut seperti gambar sebelah kiri ini.

Bulan juga punya sinar sendiri, dan ini sejalan dengan apa yang tertulis didalam kitab injil perjanjian lama.


Kejadian, Bab I ayat 14-18

14. Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun,

15. dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian.

16. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang.

17. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi,

18. dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Dalam ayat diatas Allah mengatakan telah membuat benda penerang langit untuk memisahkan siang dan malam, yang satu besar (matahari), dan yang satu lebih kecil (bulan), juga bintang-bintang. Kalo selama ini kita mengenal matahari dan bintang punya sinar sendiri, maka begitu juga halnya dengan bulan. Maka dari itu mustahil bagi kita mendatangi bulan, berjalan diatasnya, apalagi menancapkan bendera disana.

Sama juga halnya dengan apa yang dikatakan dalam Kitab Suci Al Qur’an

QS: Nuh:16

وَجَعَلَ الْقَمَرَ فِيهِنَّ نُورًا وَجَعَلَ الشَّمْسَ سِرَاجًا

Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita

QS: Al Furqon:61

تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوجًا وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيرًا

Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya


Sifat Sinar Bulan Dingin

Sinar bulan memang memiliki sifat yang berbeda dengan sinar matahari. Jika sinar matahari bersifat panas, maka sifat sinar bulan justru sebaliknya. Sinar bulan bersifat dingin dan Sifat sinar bulan ini menimbulkan reaksi berbeda terhadap hewan-hewan malam dan tumbuhan yang ada dibumi dibandingkan ketika menerima sinar dari matahari.


Perlu diingat bahwa dalam teori bumi datar, bulan dan matahari memiliki ukuran yang tidak sesignifikan berbeda seperti yang anda tahu sebelumnya. Bulan dan Matahari punya ukuran yang hampir sama, meski tetap lebih besar matahari.

Tidak hanya bulan yang mengorbit terhadap bumi, matahari juga mengorbit terhadap bumi. Bulan dan matahari adalah bentuk keseimbangan alam kehidupan yang di ciptakan Tuhan. Membedakan dan menyeimbangkan penciptaan waktu, suhu, dan serentetan reaksi lain yang dalam ilmu china digambarkan seperti ying dan yan.

Salah seorang jenius yang pernah hidup dimuka bumi pernah ber statement,

The Sun and The Moon are powered wirelessly with the electromagnetic field. This field also suspends the celestial spheres with electromagnetic levitation. Electromagnetic levitation disprove gravity, because the only force you need to counter is the electromagnetic force, not gravity. The stars attached to the firmament.

-Nikola Tesla-


Untuk lebih mengetahui siapakah Nikola Tesla silahkan baca artikel Nikola Tesla dan Energi Gratis Untuk Manusia.


Mengapa Penampakan Bulan Bisa Berubah-ubah?



Perlu diingat bahwa dalam teori bumi datar, buminya diam. Sementara matahari dan bulan bergerak mengelilingi matahari. 1x perputaran matahari terhadap bumi disebut “Solar Day” dan 1x putaran bulan terhadap bumi disebut “Lunar Day”. Pahami definisi ini, karena kami akan menggunakan istilah itu untuk mempermudah penjelasan.

Sebagaimana kita tahu, bahwa waktu tempuh 1x solar day (1 hari) adalah 24 jam. Sementara untuk 1x lunar day, waktu tempuh yang diperlukan adalah 24 jam 50 menit (24.83 jam).

Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Lunar_day

Dari dasar angka diatas, kami hitung perbandingan kecepatan revolusi matahari dan bulan terhadap bumi.

1x Solar Day = 360°
Jika dihitung dalam Jam maka :
360°/24jam = 15°

1x Lunar Day = 360°
Jika dihitung dalam Jam maka :
360°/24.83jam = 14,5°

Kesimpulannya, matahari bergerak lebih cepat 0,5°; (15°-14,5°) dibandingkan dengan pergerakan bulan dalam 1 Jam.

Jika di hitung 24 jam (1 hari), maka Lunar Day lebih lambat 12°; (0,5° x 24jam) dari Solar Day.

Jika dihitung 30 hari (1 bulan), maka Lunar Day lebih lambat 360° (12° x 30 hari) dari Solar Day, atau dengan kata lain bulan lebih lambat 1 putaran.

Perbedaan kecepatan antara Solar Day dan Lunar Day inilah yang membuat perbedaan penampakan bulan. Untuk mempermudah penjelasan kami akan start dari kondisi bulan besinar penuh / bulan purnama (Full Moon). Pada teori bumi datar, full moon adalah kondisi dimana posisi bulan dan matahari berhadap-hadapan 180°. Pada posisi ini, sinar bulan tidak terganggu sama sekali oleh sinar matahari yang notabene nya jauh lebih terang dari bulan.

Posisi Full Moon

Sesuai hitungan diatas, 1 hari setelah full moon, posisi bulan akan bergeser 12° dengan ilustrasi sebagai berikut

.
1 hari setelah Full Moon

Di hari-hari berikutnya jarak bulan dan matahari akan terus mendekat sebanyak 12° per hari, dan setiap mendekat, penampakan bulan akan berubah sesuai dengan jarak tersebut. Posisi bulan yang menghadap matahari akan terlihat bersinar, sementara posisi yang membelakangi matahari akan menjadi gelap. 

Berikut ilustrasinya!

4 hari setelah Full Moon


7 hari setelah Full Moon

10 hari setelah Full Moon

12 hari setelah Full moon

14 hari setelah Full Moon

Posisi diatas adalah kondisi dimana bulan terlihat transparan di siang hari.

20 hari setelah Full moon

25 hari setelah Full Moon

Dan dalam 30 hari akan kembali keposisi Full Moon.


Gerhana Matahari dan Bulan Pada Bumi Datar

Terjadinya gerhana menurut kami adalah sesuatu yang masih menjadi misteri ilahi. Perhitungan NASA dengan versi bumi bola tidak bisa membuktikan bahwa Gerhana terjadi seperti yang telah di jelaskan di pelajaran sekolah. Hal ini pun sudah banyak di komentari oleh banyak ahli matematika dan profesor, bahwa tidak bisa menghitung terjadinya gerhana secara matematika dengan asumsi jarak dan ukuran benda-benda yang sudah kita tau selama ini.

Faktanya NASA justru menggunakan siklus saros untuk menentukan kapan terjdinya gerhana. Untuk lebih jelas silahkan baca mengenai Perhitungan Gerhana NASA.


Gerhana Matahari Pada Bumi Datar

Dari hasil penelaahan kami, ada 2 hal yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya gerhana matahari:

1. Bulan dan Matahari memang berpapasan di orbit yang sama, namun berbeda ketinggian di waktu gerhana terjadi,berikut ilustrasi model pertama mengenai, terjadinya gerhana matahari pada bumi datar:

Namun kemungkinan gerhana matahari terjadi dengan model ini kami anggap kurang kuat, mengingat sifat bulan yang justru menghilang ketika mendekat dengan matahari, dikarenakan sifat bulan yang transparan dan juga bersinar, sesuai dengan ilustrasi kami di hari ke 14 setelah Full Moon.

2. Ada benda langit lain namun tidak bersinar, dan secara rutin pada waktu gerhana terjadi, menutupi matahari sehingga fenomena gerhana matahari terjadi.

Berikut kami temukan video dari salah satu Chanel Flat Earth luar negeri, dan menurut kami cukup dapat menjelaskan bahwa memang ada benda langit misterius tersebut.

Benda langit lain inilah yang kami anggap paling mungkin alias lebih masuk akal di bandingkan dengan kemungkinan pertama dan benda langit misterius ini pula lah yang kami yakini menyebabkan tejadinya Gerhana Bulan.


Gerhana Bulan Pada Bumi Datar

Selama ini kita diajarkan bahwa gerhana bulan terjadi karena posisi bulan yang tertutup bayang-bayang bumi yang tak terkena sinar matahari, dengan ilustrasi sebagai berikut :



Pada bumi datar, asumsi diatas tidak bisa terjadi karena bentuk buminya yang datar dan hanya menghadap keatas saja. Maka, sama seperti kemungkinan besar terjadinya gerhana matahari, salah satu spekulasi terjadinya gerhana bulan pun terjadi karena tertutup benda langit tak bersinar yang misterius dengan ilustrasi sebagai berikut:


Ada Benda Celestial diantara Matahari dan Bulan
Pada bumi datar, terjadinya gerhana bulan adalah posisi dimana matahari dan bulan berhadapan 180° (Full Moon), namun ada benda langit misterius melewati di antara kedua nya, dalam periode tertentu secara rutin sesuai siklus saros.

Spekulasi FE lainnya memperkirakan, bahwa bulan memang memiliki fase merubah sinar dengan sendirinya menurut hitungan kalender tertentu. Jika dalam janggka pendek bulan membentuk sinar New Moon, Half Moon, Crescent Moon atau Full Moon maka dalam jangka panjang (ratusan tahun) secara rutin bulan membentuk sinar Super Moon, Blue Moon atau Blood Moon.


Buka juga
Sajian Bagus
Sajian Bagus Sajian Bagus adalah blog yang menyajikan postingan yang bagus supaya dapat berguna dan bermanfa'at bagi yang membacanya. Silahkan kunjungi terus situs ini, dan bagikan jika dirasa bermanfaat agar orang lain mengetahuinya. Sebarkan kebaikan dimanapun dan kapanpun.

Post a Comment for "Bulan Pada Bumi Datar"